LUMAJANG (Jatimnesia.com)- Sebanyak 13 orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang yang terjadi Sabtu (4/12). Dari belasan korban tersebut baru terindentifikasi dua orang berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Korban luka bakar terjangan awan panas gunung Semeru mendapat perawatan medis disejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Lumajang diantaranya, 41 korban di Puskesmas Penanggal, selanjutnya dirujuk ke RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara, 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua orang ibu hamil.
Selain itu warga yang dikabarkan terjebak di kantor tambang juga berhasil dievakuasi Tim gabungan. Saat ini para korban ditempatkan di Pos Curah Kobokan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dua Kecamatan di Kabupaten Lumajang juga terdampak guguran awan Panas, yakni Kecamatan Pronojiwo meliputi Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Sumberurip, serta Dusun Curah Kobokan di Desa Supiturang, Kecamatan Candipuro meliputi Dusun Kamarkajang di Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur.
Selain itu terdapat delapan kecamatan dan beberapa desa yang terdampak abu vulkanik, meliputi Kecamatan Ampelgading pada Desa Argoyuwono. Kecamatan Tirtoyudo pada Desa Purwodadi dan Desa Gadungsari. Kecamatan Pagelaran pada Desam Clumprit. Kecamatan Wajak pada Desa Bambang. Kecamatan Kepanjen pada Desa Panggungrejo dan Mojosari. Kecamatan Dampit pada Kelurahan Dampit. Kecamatan Bantur pada Desa Bantur dan Rejosari. Kecamatan Turen pada Desa Talok.
BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan terdapat 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik kecamatan, antara lain :
Sebanyak 305 orang mengungsi di beberapa fasilitasi pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo dengan rincian, SDN Supiturang 04 ± 80 orang, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang ± 50 orang, SDN Oro-Oro Ombo 3, ± 20 orang, SDN Oro-Oro Ombo 2, ± 35 orang, Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng Desa Oro-oro Ombo ± 20 orang, Balai Desa Oro-Oro Ombo ± 40 orang, Balai Desa Sumberurip ± 25 orang, SDN Sumberurip 2, ± 25 orang. Sebagian masyarakat mengamankan diri di rumah keluarganya di sekitar ketinggian Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus, Desa Oro-Oro Ombo.
Sebanyak 409 orang di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro dengan rincian : Balai desa Sumberwuluh, Balai desa Penanggal, Balai desa Sumbermujur Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh Dusun Kajarkuning, Desa Sumberwuluh.
Sebanyak 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian dengan rincian : Balai desa Condro, Balai desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian, Masjid Nurul Huda Alon-alon Pasirian.
Kejadian sebaran awan panas guguran Gunung Semeru juga menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik serta jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus.