SURABAYA ( Jatimnesia.com)- Tiga jenasah korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang hingga kini belum terindentifikasi. Tim DVI Polda Jatim meminta masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga pada bencana erupsi dapat memberikan laporan.
” Kami berharap informasi dari masyarakat memudahkan didalam proses percepatan identifikasi. Posko DVI akan tetap menjalankan fungsi-fungsinya, bahkan sampai semuanya terungkap,” kata Kombes Pol Erwin Zainul Hakim, Kabid Dokkes Polda Jatim, Kamis ( 30/12).
Erwin memastikan proses identifikasi tidak di tutup, namun operasi DVI akan berpindah ke RS Bhayangkara Lumajang. ” Proses identifikasi tidak pernah ditutup. Namun nanti setelah tanggal 3 Januari 2022. Segara proses identifikasi yang sebelumnya laksanakan di RSUD dr Haryoto, akan kami geser ke RS Bhayangkara Lumajang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko menyampaikan, bahwa total keseluruhan yang telah diterima TIM DVI ke posko, ada 38 kantung jenazah dengan 9 kantung body part.
” Jadi Yang telah diperiksa sudah ada 47 kantung. Teridentifikasi, ada 35 jenazah, yakni 25 laki-laki, 10 perempuan. Sedangkan yang belum teridentifikasi dan masih proses, ada 3 jenazah, 2 laki-laki dan 1 perempuan, sisahnya 8 kantung adalah body part. Untuk data antemortem, yang sudah masuk 76 data dan ada 33 sampel DNA yang sudah diambil dari 27 keluarga. DNA posmortem ada 20 sampel DNA, ” tandasnya.
Berikut Data dan Ciri 3 jenzah belum teridentifikasi, diantaranya.
Jenazah label B23
Nama : Mr. X
Jenis kelamin : laki-laki
Usia : perkiraan 25 tahun
Tinggi Badan : 176 cm
Lokasi : Sumber wuluh Curah Kobokan
Ciri: botak di dahi, lubang tindik di telinga kiri, kasu lengan panjang warna oranye bertuliskan sumber jaya, dan celana panjang jeans ukuran 30.
Jenazah label B31
Nama : Mrs. X
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : perkiraan 40 tahun
Tinggi Badan : 160cm
Lokasi : Kampung Renteng
Jenazah label B-043
Nama : Mr X
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : perkiraan 40-50 tahun
Tinggi Badan : 150-155cm
Lokasi : kamar kajang, sumber wuluh