• Jasa Cetak & Pasang Banner Berbagai Ukuran. Hubungi “tukangbanner” ☎ 081-335-326-942
  • Jual Murah Camera DSLR Merk Nikon D3200 Rp 1.500.000,- Hubungi ☎ 081-335-326-942
  • Axel Florist Penyedia Papan Ucapan Karangan Bunga Ternama Di Madiun Raya. Hubungi ☎ 081-335-326-942
  • Marketing Iklan Baris ☎ 081-335-326-942. * Harga Rp 49.000 Per Tayang Durasi 1 Minggu

Home / Berita Update / Pemerintahan

Sabtu, 9 April 2022 - 09:38 WIB

Bupati Ponorogo Kecewa Reog Tidak Didaftarkan UNESCO

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Menggelar Jumpa Pers Terkait Kemelut Reog. ( Kominfo Ponorogo/Jatimnesia.com)

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Menggelar Jumpa Pers Terkait Kemelut Reog. ( Kominfo Ponorogo/Jatimnesia.com)

PONOROGO (Jatimnesia.com) – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Ponorogo Jawa Timur mengeluarkan pernyataan Pers terkait langkah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia yang tidak mendaftarkan Reog  ke United Nation Education Scientific and Cultural (UNESCO).

PRESS RELEASE

REOG SEBAGAI WARISAN BUDAYA TAK BENDA UNESCO

Nadiem Makarim Abaikan Kesenian Adhi Luhung Reog Ponorogo yang Kondisinya Terancam Punah

PONOROGO. Di saat Pemerintah Malaysia berencana mengklaim dan mengajukan kesenian Reog sebagai kebudayaan negaranya ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Pemerintah Indonesia terkesan abai dengan tidak memasukan kesenian Adhi Luhung Reog Ponorogo ke dalam daftar ICH UNESCO. Kesenian Adhi Luhung Reog Ponorogo dikalahkan oleh jamu.

“Kami kaget dengan keputusan Mendikbudristek, Nadiem Makarim yang secara nyata lebih memilih jamu dibandingkan dengan memilih Kesenian Adhi Luhung Reog Ponorogo untuk diusulkan ke dalam daftar ICH UNESCO. Ini bukti bahwa pemerintah abai terhadap pelestarian dan pemajuan kebudayaan asli rakyat Indonesia.” Ujar Sugiri Sancoko sambil menahan kekecewaan, dalam konferensi pers (Kamis,8/4).

Baca Juga :  Pemkab Magetan Dapat Hibah Bangunan Dari BPS.

Mendikbudristek Melanggar Petunjuk Pengusulan UNESCO. Lebih lanjut Bupati Ponorogo menjelaskan bahwa dalam petunjuk operasional ICH UNESCO (Operational Directive for the Implementation of the Convention for the Safeguarding of the Intangibel Cultural Heritage, 2020) terdapat 3 prioritas dalam menentukan berkas usulan ICH UNESCO.

Kelompok Prioritas yang pertama adalah berkas dari negara yang belum pernah sama sekali memiliki elemen yang terinkripsi, praktik pelindungan terbaik yang terpilih atau yang mendapatkan bantuan internasional lebih dari US$ 100.000 dan berkas nominasi yang masuk dalam daftar warisan budaya tak benda yang membutuhkan pelindungan mendesak.

“Kesenian Adhi Luhung Reog Ponorogo menjadi satu-satunya warisan budaya yang masuk dalam prioritas pertama yang diusulkan dalam berkas usulan daftar warisan budaya tak benda yang membutuhkan pelindungan mendesak (form ICH-01), sementara warisan budaya yang lain tidak masuk dalam prioritas tersebut.

Mengapa Mas Menteri Nadiem tidak memilih Kesenian Adhi Luhung Reog Ponorogo sebagai pengusulan berkas nominasi yang masuk dalam daftar warisan budaya tak benda yang membutuhkan pelindungan mendesak,” Pungkas Kang Giri.

Baca Juga :  DPMPTSP Magetan Tampilkan Prestasi dan Inovasi ProNa Di PPRM GOR Ki Mageti.

Sementara itu, para seniman Reog Ponorogo juga mengaku kaget dengan keputusan Mendikbudristek yang lebih memilih mengusulkan Jamu ke UNESCO di tengah maraknya klaim seni Reog oleh pemerintah Malaysia.

“Kami terus terang kaget dengan keputusan Mendikbudristek yang mengabaikan suara wong cilik. Kami selama pandemi covid-19 merasakan betul kesulitan itu. Para seniman menjerit karena kesulitan melakukan pentas. Ditambah dengan berita klaim Reog oleh Malaysia yang mau mendaftarkan Reog ke UNESCO, Reog justru dipinggirkan. Negara tidak hadir untuk rakyat! Kami minta Menteri merevisi keputusannya dan mengusulkan Reog ke UNESCO sebagai bukti keberpihakan pada wong cilik, ujar Hari Purnomo salah satu tokoh seniman Reog Ponorogo.

Seharusnya moment penetapan Kesenian Adhli Luhung Reog Ponorogo kedalam daftar ICH UNESCO agar diakui dunia internasional mampu memulihkan sektor pariwisata di Indonesia yang hancur lebur selama 2 tahun lebih karena Pandemi Covid-19.

PONOROGO, 08 APRIL 2022

BUPATI PONOROGO

SUGIRI SANCOKO, SE., MM

 

 

Share :

Baca Juga

Berita Update

Bahas Wacana Kenaikan Gaji Karyawan, Perumdam Lawu Tirta Gelar Audensi Dengan Koalisi Aktivis Di Magetan.

Advertorial

Cegah PMK Meluas, Disnakan Magetan Kerahkan 50 Petugas Untuk Edukasi dan Pengawasan Ternak.

Advertorial

Satpol PP Magetan Gencar Sosialisasi Larangan Peredaran Rokok Ilegal.

Berita Update

Disparbud Magetan Dikejar Deadline PAD, Kurang dua bulan Wajib Dapat Rp 5,8 Miliar.

Berita Update

Pemkot Madiun Sosialisasi Adminduk.

Berita Update

Bau Tidak Sedap Gedung Literasi

Berita Update

Rian Ade Saputro Dan Rahelsa Curryola Shilvia Terpilih Jadi Bagus Dyah Magetan 2023.

Berita Update

Polres Ngawi Gerebek Judi Remi, 4 Terduga Pelaku Dimankan.