• Jasa Cetak & Pasang Banner Berbagai Ukuran. Hubungi “tukangbanner” ☎ 081-335-326-942
  • Jual Murah Camera DSLR Merk Nikon D3200 Rp 1.500.000,- Hubungi ☎ 081-335-326-942
  • Axel Florist Penyedia Papan Ucapan Karangan Bunga Ternama Di Madiun Raya. Hubungi ☎ 081-335-326-942
  • Marketing Iklan Baris ☎ 081-335-326-942. * Harga Rp 49.000 Per Tayang Durasi 1 Minggu

Home / Berita Update / Hukum & Kriminal

Sabtu, 2 Oktober 2021 - 05:16 WIB

Di Magetan, Kades Protes Wilayahnya Jadi Area Kencing Truk Tetes.

Aksi Tutup Jalan Oleh Pemdes Soco Kecamatan Bendo. ( ist)

Aksi Tutup Jalan Oleh Pemdes Soco Kecamatan Bendo. ( ist)

Magetan (Jatimnesia.com) – Protes keras dilakukan Pemerintah desa ( Pemdes) Soco Kecamatan Bendo terhadap keberadaan truk tetes. Pasalnya, truk tangki berukuran jumbo tersebut dianggap mencemari lingkungan. “Sudah dua kali kami beri peringatan tapi tetep bandel, makanya kami protes,” terang Didik Haryono Kepala Desa setempat kemarin (30/9).

Aksi protes tersebut dilakukan dengan menutup akses jalan menggunakan mobil siaga desa. Jalan tersebut merupakan akses masuk dan parkir truk berkapasitas 24 ribu liter itu. Dengan halangan mobil siaga, truk jumbo itu tidak bisa masuk dan memindahkan tetes. “Kami tidak ingin jalan desa kami dijadikan tempat kencing dan buang tetes,” tegasnya.

Baca Juga :  KLB PSSI Ngawi, Wabup Antok Terpilih Aklamasi.

Menurut Didik, aktivitas truk tetes jumbo itu sudah berlangsung sekitar sepekan. Dalam sehari, satu hingga tiga truk tangki kencing di jalan desanya. Biasanya, truk tangki datang membawa muatan tetes. Kemudian tetes itu di alihkan ke trukntangki yang lebih kecil dari beberapa desa di wilayaj bendo. “Yang ambil tetes itu semua berasal dari luar desa kami. Disini hanya tempat transit dan memindahkan saja,” jelasnya.

Baca Juga :  Pemilu 2024, Bawaslu Magetan Lirik Peran Media.

Akibat kegiatan itu, Didik mengaku pihaknya merasa di rugikan. Selain bau busuk yang ditimbulkan, jalan desa yang dijadikan transit juga rusak parah. ”Kami sudah banyak dapat komplain dari warga penggarapnsawah di sekitarnya. Karena tidak nyaman dengan baunya,” tambahnya.

Oleh sebab itu Didik berharap pihak pemerintah kabupaten ( Pemkab) Magetan bisa turun tangan mengatasai persoalan itu. Yakni melarang adanya aksi kencing dan bongkar muat tetes di desanya. “Kami berharap tidak ada lagi aksi kencing dan transit di wilayah kami,” pungkasnya.

Share :

Baca Juga

Berita Update

Jadi Ladang Proyek, Dana Miliaran Mengalir Ke Gedung Literasi.

Berita Update

DPRD Magetan Juga Terima THR.

Berita Update

Lulusan Pertama SOTH Magetan Diwisuda

Berita Update

Bupati Magetan “Klaim” Tarif Air Perumdam Lawu Tirta Murah.

Berita Update

PTSL Desa Gebyok Karangrejo, Pokmas Tarik Biaya Rp 550 Ribu.

Berita Update

Laka Air Telaga Sarangan, Polisi Periksa Lima Saksi

Berita Update

Gubernur Jatim Minta Bupati Magetan Monev Distributor Migor.

Berita Update

Harga Minyak Goreng Curah Di Magetan Lampui HET Permendag