Magetan (Jatimnesia.com) – Protes keras dilakukan Pemerintah desa ( Pemdes) Soco Kecamatan Bendo terhadap keberadaan truk tetes. Pasalnya, truk tangki berukuran jumbo tersebut dianggap mencemari lingkungan. “Sudah dua kali kami beri peringatan tapi tetep bandel, makanya kami protes,” terang Didik Haryono Kepala Desa setempat kemarin (30/9).
Aksi protes tersebut dilakukan dengan menutup akses jalan menggunakan mobil siaga desa. Jalan tersebut merupakan akses masuk dan parkir truk berkapasitas 24 ribu liter itu. Dengan halangan mobil siaga, truk jumbo itu tidak bisa masuk dan memindahkan tetes. “Kami tidak ingin jalan desa kami dijadikan tempat kencing dan buang tetes,” tegasnya.
Menurut Didik, aktivitas truk tetes jumbo itu sudah berlangsung sekitar sepekan. Dalam sehari, satu hingga tiga truk tangki kencing di jalan desanya. Biasanya, truk tangki datang membawa muatan tetes. Kemudian tetes itu di alihkan ke trukntangki yang lebih kecil dari beberapa desa di wilayaj bendo. “Yang ambil tetes itu semua berasal dari luar desa kami. Disini hanya tempat transit dan memindahkan saja,” jelasnya.
Akibat kegiatan itu, Didik mengaku pihaknya merasa di rugikan. Selain bau busuk yang ditimbulkan, jalan desa yang dijadikan transit juga rusak parah. ”Kami sudah banyak dapat komplain dari warga penggarapnsawah di sekitarnya. Karena tidak nyaman dengan baunya,” tambahnya.
Oleh sebab itu Didik berharap pihak pemerintah kabupaten ( Pemkab) Magetan bisa turun tangan mengatasai persoalan itu. Yakni melarang adanya aksi kencing dan bongkar muat tetes di desanya. “Kami berharap tidak ada lagi aksi kencing dan transit di wilayah kami,” pungkasnya.