MAGETAN (Jatimnesia.com)- Sejumlah program Keluarga Berencana (KB) gencar digelar Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB dan PPA) Kabupaten Magetan.
Mulai periode September – Desember 2021, sebanyak 72 Akseptor yang berasal dari 18 Kecamatan se- Kabupaten Magetan mengikuti pelayanan KB Mantap yakni Metode Operasi Wanita (MOW).
Berbeda dengan sebelumnya, MOW yang biasanya digelar secara massal kini dilaksanakan secara bertahap sebab masih dalam suasana Pandemi Covid-19, selain itu juga bertujuan meningkatkan pelayanan kepada Akseptor.
Dinas PPKB dan PPA Kabupaten Magetan mendekatkan layanan MOW bagi 72 Akseptor. Untuk Akseptor wilayah barat dilakukan di RSUD Dr Sayidiman Magetan, sedangkan Akseptor wilayah Magetan timur layanan diberikan di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun. ” Untuk layanan di RSUD Magetan mulai 6 – 9 November, sedangkan di RSUD Dolopo Madiun dilaksanakan 27 November, 3 Desember dan 11 Desember 2021,” kata Furiana Kartini Kepala Dinas PPKB dan PPA Kabupaten Magetan melalui Evi Margalina Kabid Keluarga Berencana (KB) Dinas PPKB dan PPA Kabupaten Magetan, Jumat ( 24/12).
Selain MOW Dinas PPKB dan PPA Kabupaten Magetan juga melaksanakan kegiatan pelayanan kontrasepsi Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yaitu pelayanan IUD (Intrauterine Device) dan Implan yang dilaksanakan secara serentak di 37 Fasilitas kesehatan (Faskes) yang bekerja sama dengan Dinas PPKB dan PPA Kabupaten Magetan dengan peserta 1.288 Akseptor.
Furiana Kartini menegaskan, berbagai program yang dilaksanakan oleh Dinas PPKB dan PPA Kabupaten Magetan memiliki tujuan utama menghindari resiko kesehatan yang kurang baik dan untuk menjaga kesehatan Ibu dan bayi. ” Pelayanan program KB dalam rangka mengatur jarak kehamilan, serta dalam rangka menghindari resiko kesehatan yang kurang baik ibu serta bayinya,” terang Kepala Dinas PPKB dan PPA Kabupaten Magetan.
Dijelaskan Furiana, dengan pengaturan jarak kehamilan diharapkan akan tercipta keluarga terencana hingga menghasilkan Sumber Daya Manusia ( SDM) yang baik, khususnya untuk Kabupaten Magetan. ” Dengan mengatur jarak kehamilan, maka memberikan kesempatan bagi ibu untuk memulihkan kesehatan pasca persalinan dan juga memastikan kecukupan gizi anaknya sehingga diharapkan akan menghasilkan generasi yang berkualitas,” pungkasnya.