PACITAN (Jatimnesia.com)- Usaha rosok atau barang bekas di Jalur Lintas Selatan (JLS) tepatnya di desa Kayen, Kecamatan/Kabupaten Pacitan dikeluhkan masyarakat.
Alasanya, lokasi bongkar muat terlalu dekat dengan badan jalan dan berpotensi membayakan pengguna jalan yang melintas. ” Saat melintas di jalan tersebut serba was-was. Apalagi saat ada bongkar muat barang, lantaran lokasinya sangat mepet dengan jalan raya,” kata Sofyan (37), warga Pacitan, Senin (30/5).
Sofyan berharap pemilik usaha rosok menghormati pengguna jalan lain agar tidak celaka. ” Harus memikirkan juga efeknya,” ungkap laki – laki yang beprofesi sebagai sopir Travel tersebut.
Sejumlah sopir Angkutan desa (Angkodes) yang memiliki trayek JLS juga mengeluh dengan aktifitas bongkar muat usaha rosok tersebut. ” Seharusnya berfikir jernih, usaha ya usaha tapi jangan tepian jalan raya dijadikan sarang barang bekas yang membahayakan pengguna jalan,”ungkap sopir Angkodes yang meminta namanya tidak disebutkan tersebut.
Sementara Agus Winarno, Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas dan Angkutan, Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan menegaskan supaya lokasi bisnis barang bekas tersebut untuk segera pindah tempat.” Untuk pengepul barang bekas di Jalan Lintas Selatan Tepatnya di desa Kayen itu memang sangat menggangu arus lalu lintas dan tentunya bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas, alangkah lebih baiknya bila usahanya itu di pindah lokasi lain,” tegasnya.