Magetan (Jatimnesia.com) – Pengelolaan sampah pasar akan lebih dioptimalkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Magetan.
Sampah tidak akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), namun akan diolah menjadi berbagai macam kebutuhan masyarakat, mulai pupuk hingga pakan ternak.
Disperindag Kabupaten Magetan menggandeng Arief Sabdo Yuwono, Guru besar Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai konsultan pengelolaan sampah pasar di Kabupaten Magetan.
Selama sepuluh hari kedepan, Arief Sabdo Yuwono bersama tim akan melakukan Identifikasi dan Karakterisisasi sampah pasar sebagai dasar rancang bangun fasilitas pengelolaan sampah pasar di Kabupaten Magetan.
Menurut Arief Sabdo Yuwono, karakteristik sampah pasar di Kabupaten Magetan sangat menjanjikan jika dikonversi karena 90 % (persen) merupakan sampah organik. ” Limbah organik sangat besar, berdasarkan fraksi organik dengan angka 90%, organik mampu dipakai sebagai bahan baku pelet, konfersi protein juga dapat langsung diumpankan pada ternak dengan tambahan vitamin lain,” kata Arief Sabdo Yuwono, Minggu ( 17/10).
Penanganan sampah dengan cara dikumpulkan dan diangkut ke TPA dinilai tidak sesuai dengan UU Nomor 8 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Sampah. ” Problemnya saat ini kumpulkan dan diangkut, ini tidak sesuai dengan UU tentang sampah, harusnya diolah ditempat asal, tidak perlu anggaran miliaran untuk TPA karena bisa diolah ditempat,” tegas lelaki kelahiran Magetan tersebut.
Disperindag Kabupaten Magetan optimis akan mampu mengolah limbah sampah pasar, serta merubahnya menjadi bahan bermanfaat tanpa harus dibuang ke TPA. ” Kami optimis akan menuntaskan sampah pasar dengan prinsip tuntas di tempat, serta ada nilai tambah dan perputaran ekonomi bukan sekedar kirim ke TPA,” ujar Kepala Disperindag Kabupaten Magetan Sucipto melalui Kiki Indriyani, Kasi Sarana dan Prasarana Pasar Disperindag Kabupaten Magetan.
Konfersi limbah sampah menjadi berbagai bahan diharapkan dapat mendukung program Pemkab Magetan dalam bidang pertanian serta peternakan dan perikanan. ” Kedepan semoga bisa mendukung pertanian organik, peternakan dan perikanan,” pungkas Kiki Indriyani.