PACITAN ( Jatimnesia.com)- Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (KIP), mengunjungi korban bencana alam di Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jumat (28/10).
KIP meminta Mitigasi segera dilakukan untuk warga yang tinggal diwilayah langganan bencana alam. ” Mitigasi semua masyarakatnya, komunitasnya, kemudian kami Pemprov dan Pemkab secara bersama-sama,” kata Gubernur Jawa Timur, Jumat (28/10).
Lanjut Gubernur, perlunya memberikan hunian yang aman bagi warga masyarakat, sepanjang warganya setuju serta lahannya tersedia. “Akan dipersiapkan untuk relokasi. Seperti yang telah dilakukan di Trenggalek. Pada awal November ini, Insha Allah akan dilakukan ground breaking untuk 51 kepala keluarga. Saya juga sudah kulonuwun kepada masyarakat sekitar yang akan kita lakukan relokasi, kalau mereka akan punya tetangga baru,” jelasnya.
Menurut Khofifah, fenomena tanah gerak tidak hanya terjadi di Kabupaten Pacitan. Namun juga ada di Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Blitar. ” Di Trenggalek saya sudah ketemu dengan masyarakat, kepala desa dan fix untuk di relokasi, kebetulan ada lahan pemprov di desa yang sama, yaitu di Kecamatan Bandungan. Tadi malam saya juga ke Blitar ada 75 kepala keluarga yang rumahnya mulai retak dan tanahnya mulai retak, salah satu opsinya adalah relokasi, kalau masyarakatnya berkenan,” tuturnya.
Khofifah berjanji Pemprov akan menyediakan anggaran sebesar Rp 50 juta untuk satu unit rumah dari pos Belanja Tak Terduga (BTT).” Pemprov akan menyediakan 50 juta rupiah perunit. Kemudian nanti ada pemkab atau masyarakat yang memberi tambahan akan lebih baik,” bebernya.
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, mengatakan untuk rencana relokasi sampai saat ini ada 36 Kepala Keluarga (KK) yang telah diprogramkan dan angka itu dapat bertambah. ” Untuk rencana relokasi rumah yang terdampak bencana ada 36, tapi itu masih bisa berkembang dan bisa berkurang tergantung juga masyarakatnya berkenan atau tidak untuk kita relokasi ke tempat lain,” ungkap Indrata Nur Bayuaji.