KOTA MADIUN (Jatimnesia.com) – Harga cabai yang meroket membuat produsen sambal pecel di Kota Madiun kelabakakan. Mereka terpaksa harus mengurangi jumlah produksinya.
Seperti yang dialami Dyah Romadhon (32), produsen sambel pecel di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Dirinya mau tidak mau harus mengurangi jumlah produksi sambalnya lantaran modal yang dibutuhkan untuk membeli cabai sangat tinggi yakni seratus ribu per Kilogram (Kg). ” Pusing ini mas, modal untuk beli cabainya Nggak sebanding, ” keluhnya, Senin (4/7).
Untuk menyiasati hal tersebut Dyah Romadhon terpaksa mengurangi jumlah takaran cabai rawit, tetapi tidak mengubah harga dari sambal pecel miliknya yaitu diharga Rp 15 ribu untuk satu (1) kemasan seberat 2 ons. ” Cabai nya dikirangi sedikit, tapi harganya masih sama, ” jelasnya.
Dyah menuturkan, sejak harga cabai naik dirinya tidak menimbun sambal dan hanya memproduksi kalau ada pesanan saja, ” Kita pembuatannya sesuai pesanan saja, jadi tidak nyetok barang lagi, ” pungkas Ibu tiga anak tersebut.