MADIUN (Jatimnesia.com)- Harga jual Porang yang tidak pasti membuat petani Porang di Kabupaten Madiun memilih menjual langsung hasil panennya ke pengepul.
Hal itu dikatakan Gendut (56), salah satu petani Porang didesa Grape, Kecamatan Wungu. Menurutnya harga Porang saat panen sekitar Rp 5 ribu per kilo, harga ini dinilai tidak sebanding dengan biaya operasional dan perawatannya.
” Saya dengarnya lima ribu rupiah per kilonya. Kalau waktu panen bisa sampai sepuluh ribu rupiah mentok, ” ungkapnya, Senin (14/2).
Akibatnya tidak pastinya harga porang, bapak dua anak ini memilih langsung menjual hasil panennya ketimbang diolah sendiri. ” Kalau panen langsung saya jual ke pengepul, ” ungkap Gendut.
Menanam porang tidak semudah orang mendengar, selain mahalnya perawatan, porang juga rentan dengan hama ulat yang kerap memakan umbinya. ” Hasilnya juga tidak sesuai yang diharapkan ketika terkena hama ulat tersebut,” pungkas Gendut.