MADIUN [ Jatimnesia.com] – Rasa duka masih menyelimuti keluarga Gel (16), siswi kelas X salah satu SMA Negeri di Kota Madiun yang meninggal Rabu (12/6) lalu.
Kepergian mendadak almarhumah sangat dirasakan seluruh keluarga besarnya. ” Saya lihat kondisi almarhum saya pun nangis, saya bisikan ini pak puh sudah datang, dalam kondisi tak sadar dia nangis, air mata almarhum itu keluar terus, sampai tidak ada,” kata Paman almarhum Gel, Agung Sugiyatno (51) warga Desa Duwet, Kecamatan Bendo, Minggu ( 23/6).
Kepedihan kerabat Gel semakin tersayat ketika sejumlah akun media sosial (Medsos) mengunggah isu – isu penyebab kematian anggota keluarganya tersebut. ” Misalnya meninggalnya ada masalah, orangtuanya siap melaporkan secara resmi,” tegas Agung Sugiyatno.
Pun, Agung Sugiyatno mengaku telah mendatangi Polres Madiun Kota terkait meninggalnya Keponakanya tersebut setelah berseliweran isu – isu di Medsos.
” Setelah itu saya telpon temen di Polresta Madiun, untuk ketemu pak Kasat. Karena kabar di Medsos yang jelas khan arah ke kematian itu tak wajar,” ungkapnya.
Agung Meminta ada tindakan dari Aparat Hukum terkait kabar yang beredar luas di Masyarakat melalui akun – akun Medsos tersebut karena sangat membuat penasaran keluargaGel. ” Kalau memang isu – isu di Medsos itu benar, kita mengharapkan kepada Aparat untuk melakukan penyelidikan, untuk mencari kebenaran, ” pungkas laki – laki yang juga menjabat Kades Duwet Kecamatan Bendo tersebut.
Terpisah, Ayah kandung Gel, Bagus Handono, mengaku jika 2 Minggu sebelum kematian putri ke empatnya tersebut masih dalam kondisi sehat dan normal bahkan sempat menghadiri acara teman – temanya SMP.
” Pulang kerumah 2 minggu sebelum jatuh sakit, kondisi sehat – sehat saja tidak ada masalah, sempat menghadiri acara temen – temanya SMP, masih keluar naik motor, tidak ada riwayat luka dalam, karena ketika masuk sekolah khan ada tes kesehatan juga,” ungkap ayah kandung Gel.
Menurut Bagus Handono, selama perawatan di RS Sogaten Madiun hingga dibawa pulang dan dibawa kembali ke RS Geneng Kabupaten Ngawi anak perempuanya tersebut tidak bercerita apapun hingga koma di RS Widodo dan meninggal dunia.
” Setelah saya bawa pulang, sampai senin itu kondisinya belum sembuh malah semakin parah, Sorenya saya bawa ke IGD RS Geneng dari hasil pemeriksaan mengalami Infeksi, karena alat medisnya tidak lengkap kami rujuk ke RS Widodo Ngawi. Di IGD RS Geneng itu saya amati kondisi anak itu sudah parah, panas dingin menggigil hingga tak sadarkan diri, ketika di RS Widodo dokternya pun tanya ini sakit apa, karena posisinya sudah tak sadarkan diri, gerakan menggigil itu memang sudah dibawah alam sadarnya. Karena tidak ada perkembangan, kami putuskan rujuk ke RS Solo, cuma kami belum ada tempat di Solo, pihak rumah sakit Widodo tidak berani melepaskan sampai ada kepastian tempat disana, dan siangnya anak itu sudah kritis, dan meninggal pukul 13.00 Wib hari Rabu,” ungkap Bagus Handono.
Terpisah Kasat Reskrim Polres Madiun Kota, AKP Sujarno, memaparkan jika Polres Madiun Kota Telah melangkah terkait kabar kematian siswi salah satu SMA Negeri di Kota Madiun tersebut.
” Pada Prinsipnya Kita Melangkah kerumah duka, sekolah, rumah sakit, untuk klarifikasi kebenaran berita itu, kemudian hasil kita klarifikasi dari Hasil Medis disampaikan, bahwa tidak ada Tanda-tanda Kekerasan murni anak meninggal karena sakit, dan kita sampaikan ke orangtua dan orangtua sudah bisa menerima berdasarkan hasil medis yang diberikan dokter kepada Keluarga juga sama Hasilnya. Terus Kemudian pihak keluarga menerima kepergiannya, ” Beber Kasat Reskrim Polres Madiun Kota, Senin (24/6).
Menurut Sujarno, Kapolres Madiun Kota AKBP Agus Dwi Suryanto secara langsung telah memerintahkan untuk menangani kasus ini paska viral di sejumlah akun sosial media.
” Beliau langsung perintahkan saya, dan saya langsung terjun sendiri ke lapangan. Beliau dengan pertimbangan agar tidak gaduh di media sosial, dan kita bisa jawab pertanyaan-pertanyaan dari Masyarakat, ” Pungkas AKP Sujarno.