PACITAN (Jatimnesia.com)- Kabupaten Pacitan kekurangan tenaga dokter. Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengakui fakta tersebut. ” Catatan kita khususnya untuk kekurangan dokter di Pacitan, dan itu memang benar kalau kita masih kurang sekali dokter di Pacitan. Untuk sesuai rasio yang di tetap kan oleh WHO dan itu merupakan tugas kami sebagai kepala daerah,” kata Bupati Pacitan, Sabtu (8/1).
Indrata Nur Bayuaji berharap Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) membantu krisis dokter yang terjadi di Kabupaten Pacitan saat ini. ” Dan seperti yang tadi saya sampaikan agar Ketua IDI Jawa Timur bisa membantu kami dalam penambahan dokter di Pacitan,” ungkap Bupati Pacitan.
Diuraikan Mas Aji sapaan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, populasi penduduk Kabupaten Pacitan kurang lebih 500 ribu jiwa. Diharapkan kedepan banyak yang meneruskan pendidikan sebagai dokter agar bisa menjadi bekal untuk mengabdi di tanah kelahirannya.” Selain itu kami juga berharap bahwa kita mempunyai putera dan puteri yang sekarang masih menuntut ilmu baik di tingkat SLTA maupun yang sudah menjadi mahasiswa itu nanti nya harapan kami mereka ada minat besar untuk bersekolah di kedokteran dan harapannya nanti setelah bisa mereka pulang kembali dan mengabdi di kabupaten Pacitan,” ujar Bupati Pacitan.
Terpisah, Ketua IDI Jawa timur Dr.dr.Sutrisno.SpOG.K menilai dengan populasi warga Kabupaten Pacitan berkisar 500 ribu lebih, seharusnya 1 dokter bisa mengcover 1.500 warga.” Menurut yang dikatakan Bupati Pacitan, saya rasa rasio dokter dan masyarakat itu masih kurang. Jadi 1 dokter di Kabupaten Pacitan ini dalam penanganannya sudah melebihi. Jadi idealnya 5.000 warga dicover 1 dokter, tapi kalau negara maju 1 dokter itu menangani 1000 penduduk. Dan ini merupakan tugas pemerintah untuk bagaimana menarik minat para dokter untuk hidup dan berkarya di Pacitan,” beber Ketua IDI Jatim.