PACITAN (Jatimnesia.com)- Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) digelar serentak oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan, fokusnya di Desa Jatimalang, Kecamatan Arjosari, Rabu (8/12).
Gerakan PSN dan fogging ini dilakukan guna mengantisipasi perkembangan nyamuk Demam Berdarah (DB) dan nyamuk chikungunya bersamaan datangnya musim penghujan.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengingatkan kepada masyarakat Pacitan untuk selalu berhati-hati tentang bahaya dari nyamuk penyebab DB dan chikungunya yang berkembang biak bersamaan musim hujan.
” Wabah demam berdarah dan chikungunya ini sangat berbahaya dan patut diwaspadai, apalagi kasus ini akan mengalami peningkatan seiring musim penghujan seperti saat ini, ” kata Bupati Pacitan, Rabu (8/12).
Tambah Bupati Pacitan, kegiatan PSN serentak akan diterapkan diseluruh wilayah Kecamatan selama 4 pekan berturut-turut, sebagai upaya Pemerintah kabupaten ( Pemkab) Pacitan dalam menindaklanjuti perkembangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikunguya.
” Tentu gerakan ini harus ditetapkan juga oleh masyarakat, dan menerapkan 3M, yakni Menguras, Menutup, dan Mengubur sebagai langkah menjaga kebersihan lingkungan, karena wabah ini disebabkan oleh nyamuk, ” jelas Indrata Nur Bayuaji.
Sebagai informasi, PSN di Kabupaten Pacitan sengaja digelar di Desa Jatimalang Kecamatan Arjosari, sebab selama kurun waktu November – Desember tercatat 17 warga terserang nyamuk Aedes aegypti. Penderita mengalami panas demam dan sakit pada sendi tulang mereka.
Terpisah, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, sejak awal bulan Januari hingga memasuki akhir tahun 2021, kasus DBD di Kabupaten Pacitan sudah mencapai 122 kasus, bahkan 1 pasien meninggal dunia di bulan April lalu.
” Sebagian besar sudah sembuh, hanya terdapat beberapa pasien yang masih menjalani perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit, ” jelas dr. Hendra Purwaka, Pelaksana tugas ( Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan.
Kadinkes tidak memungkiri, kasus DBD ini selalu merebak di Kabupaten Pacitan, utamanya saat musim penghujan. ” Memang seiring musim penghujan setiap tahunya, kasus demam berdarah ini selalu ada di Pacitan, sehingga kita melakukan gerakan PSN dan fogging ini, dengan harapan tidak sampai menyebar lebih luas lagi, ” pungkas Hendra Purwaka.