MADIUN KOTA (Jatimnesia.com)- Polemik Minyak goreng (Migor) sangat berdampak bagi masyarakat, khususnya penjaja makanan gorengan.
Di Kota Madiun, sejumlah penjual gorengan mengeluhkan membengkaknya biaya produksi ketika terjadi gonjang – ganjing terkait Migor seperti saat ini.
” Karena harus membeli minyak goreng yang mahal, keuntungan sangat kecil, habis untuk modal,” kata Sujamiati (56), pedagang gorengan di Jalan Wuni, Kota Madiun, Rabu (23/2).
Meski biaya produksi terus naik, Sujamiati tidak berani menaikan harga gorenganya karena takut kehilangan pelanggan.” Usaha kami saat ini berusaha menjual sebanyak – banyaknya agar ada sedikit untung,” ungkapnya.
Sujamiati berharap ada dukungan bantuan dari Pemkot Madiun kepada kalangan sepertinya agar usahanya tidak gulung tikar.” Harapannya harga minyak goreng diturunkan saja, ” keluh ibu satu anak tersebut.