MADIUN (Jatimnesia.com)- Petani di Kabupaten Madiun Jawa Timur dipusingkan dengan mahalnya harga pupuk ketika musim tanam tiba. Ketika pupuk dipatok dengan harga selangit ironisnya harga gabah malah anjlok.
Belum menikmati untung hasil panen para petani di Kabupaten Madiun malah buntung. ” Pupuk harganya mahal, jual gabahnya itu harganya rendah sekali, ” kata Subekti (47) petani warga Desa Rejosari, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Rabu (13/4).
Subekti membeberkan, dirinya telah menerima pupuk subsidi oleh pemerintah, namun karena belum mencukupi kebutuhan lahanya dirinya terpaksa membeli lagi pupuk yang non-subsidi dengan harga yang jauh lebih mahal. ” Terpaksa beli pupuk nonsubsidi meskipun sebenarnya harganya tidak terjangkau karena mahal sekali. Satu sak itu harganya Rp 300 ribu, ada yang Rp 290 ribu, itu tidak sesuai dengan harga gabah, ” keluhnya.
Bapak satu anak ini berharap pemerintah mempermudah ketersediaan stok pupuk subsidi untuk petani serta ada regulasi harga yang jelas agar petani tidak tercekik. ” Semoga pemerintah mencukupi kebutuhan petani supaya pupuk itu mudah dicari, harganya terjangkau, murah, sesuai harga panen padi, ” pungkasnya.