• Jasa Cetak & Pasang Banner Berbagai Ukuran. Hubungi “tukangbanner” ☎ 081-335-326-942
  • Jual Murah Camera DSLR Merk Nikon D3200 Rp 1.500.000,- Hubungi ☎ 081-335-326-942
  • Axel Florist Penyedia Papan Ucapan Karangan Bunga Ternama Di Madiun Raya. Hubungi ☎ 081-335-326-942
  • Marketing Iklan Baris ☎ 081-335-326-942. * Harga Rp 49.000 Per Tayang Durasi 1 Minggu

Home / Berita Update / Pariwisata

Jumat, 18 Maret 2022 - 15:59 WIB

Labuhan Telaga Sarangan Digelar Sederhana.

Buceng Gono Bau Dilarung di Telaga Sarangan. ( Joko Nugroho/Magetan).

Buceng Gono Bau Dilarung di Telaga Sarangan. ( Joko Nugroho/Magetan).

MAGETAN (Jatimnesia.com)- Tradisi turun-temurun Labuhan Sarangan digelar secara sederhana oleh warga area Telaga Pasir atau Telaga Sarangan di Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Jumat (18/3).

Berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, Labuhan Sarangan tahun ini digelar secara tertutup oleh warga Sarangan, bahkan obyek wisata di kaki gunung Lawu tersebut sengaja ditutup sejak Kamis (17/3) hingga Jumat (18/3).

Meskipun tertutup untuk pelancong, tradisi Labuhan Sarangan tetap digelar secara sakral seperti sediakala. Misalnya arak – arakan Buceng Gono Bau dari Kantor Kelurahan Sarangan hingga dilarung ditengah telaga Sarangan.

Wakil Bupati (Wabup) Magetan Nanik Endang Rusminiarti hadir dalam prosesi adat Labuhan Sarangan tersebut. ” Karena ini masih pandemi akhirnya dilaksanakan sederhana seperti ini tadi. Biasanya event labuhan sarangan khan event besar, jadi bisa mengundang wisatawan dari luar daerah, karena masih pandemi harus digelar secara sederhana, “ kata Nanik Endang Rusmiartini, Jum’at (18/3).

Baca Juga :  Piramida Polres dan Awak Media Di Ngawi.

Kepala Kelurahan Sarangan Prima Suwardi Putra membeberkan jika prosesi adat labuhan sarangan rutin digelar oleh warga area Telaga Sarangan pada bulan Ruwah hari Jum’at Pon yang bertepatan dengan menjelang bulan suci Ramadan. Tujuanya untuk ngalab berkah dan ungkapan syukur kepada Allah SWT atas hasil bumi lereng gunung Lawu. ” Ini adalah salah satu bentuk rasa syukur dari warga kelurahan sarangan dimana diwujutkan dalam labuhan sarangan atau labuh sesaji, yang biasanya dilakukan pada hari jum’at pon di bulan ruwah. “ beber Lurah Sarangan.

Baca Juga :  Tidak Kunjung Ada Perbaikan, Warga Madiun Bangun Jembatan Bambu.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan Joko Trihono menegaskan jika Pemkab Magetan patuh pada aturan PPKM Jawa- Bali yang diterapkan melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 16 Tahun 2022. ” Kita patuh pada Inmendagri 16 tahun 2022, jadi labuh sarangan tidak kita gelar sebagai kalender wisata yang mengundang wisatawan,” ungkap Joko Trihono.

Sebagai informasi, mengacu pada Inmendagri Nomor 16 Tahun 2022 Tentang PPKM wilayah Jawa – Bali Kabupaten Magetan saat ini menyandang status Level 2. Status ini berlaku 15 – 21 Maret 2022.

Share :

Baca Juga

Berita Update

BPBD Pacitan Gencar Sosialisasi Waspada Bencana Alam.

Berita Update

Kejari Respon Hasil Sidak Komisi A, Desa Harus Kembalikan Kerugian Negara.

Berita Update

Pamit Ziarah Adik, Seorang Kakak Di Magetan Ditemukan Meninggal Didasar Jembatan.

Berita Update

Satnarkoba Polres Ngawi Bekuk Budak Narkotika.
Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetya Menunjukan Barang Bukti Truk dan Tersangka SKM. ( Humas polres Madiun/ Bayu/ Jatimnesia).

Berita Update

Polres Madiun Bekuk Sopir Truk Pelaku Tabrak Lari TKP Tol Solo- Kertosono.

Berita Update

Limbah FABA PLTU Sudimoro Pacitan Menumpuk.

Berita Update

Marak SD Dibobol Pencuri, Dikpora Magetan Keluarkan SE Untuk Kasek SD-SMP.

Berita Update

Jelang Masa Liburan, DPRD Magetan Ingatkan Jaga Keamanan Dan Kenyamanan Wisatawan.