MAGETAN (Jatimnesia.com)- Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan meminta masyarakat mewaspadai potensi bencana Hidrometeorologi.
Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi menuturkan, di Kabupaten Magetan memiliki beberapa titik daerah rawan bencana alam tanah longsor. ” Hampir seluruh desa di Kecamatan Poncol dan Kecamatan Plaosan, sebagaian kecil Desa di Kecamatan Parang, Kecamatan Sidorejo dan Kecamatan Panekan, ” kata Eka Wahyudi, Jumat ( 21/10).
Dari sekian wilayah tersebut, ada lima desa yang menjadi daerah rawan longsor berkategori tinggi. ” Kategori tinggi yakni Desa Gonggang, Ngancar, Sarangan, Dadi dan Genilangit, ” tambah Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan.
Kepada Jatimnesia.com, Eka Wahyudi menjelaskan, BPBD Magetan sudah melakukan berbagai upaya pencegahan dengan pemasangan alat deteksi dini/ Early Warning System (EWS) longsor serta pembentukan dan pelatihan Satuan tugas ( Satgas) penanggulangan bencana tingkat Desa di masing-masing desa serta pendidikan posko.
” Ada juga aktivasi posko dan pos lapangan atau pos pantau siaga bencana Hidrometeorologi di kantor BPBD dan di sekitar wilayah Plaosan, ” jelasnya.
BPBD Magetan menghimbau kepada masyarakat untuk waspada dan siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi dengan selalu memantau situasi sekitar, membatasi aktivitas di luar rumah apabila terjadi cuaca ekstrem.
” Membatasi aktivitas di luar rumah apabila terjadi hujan deras disertai angin kencang (cuaca ekstrim), Jika terpaksa berada di luar rumah hindari berteduh di bawah pohon besar, baliho, serta waspada terhadap saluran air atau gorong-gorong, ” pungkas Eka Wahyudi
Sebagai informasi, Puncak musim hujan diperkirakan antara bulan Desember 2022 sampai dengan Januari 2023 dan akhir musim hujan diperkirakan bulan Februari sampai dengan Maret 2023.