• Jasa Cetak & Pasang Banner Berbagai Ukuran. Hubungi “tukangbanner” ☎ 081-335-326-942
  • Jual Murah Camera DSLR Merk Nikon D3200 Rp 1.500.000,- Hubungi ☎ 081-335-326-942
  • Axel Florist Penyedia Papan Ucapan Karangan Bunga Ternama Di Madiun Raya. Hubungi ☎ 081-335-326-942
  • Marketing Iklan Baris ☎ 081-335-326-942. * Harga Rp 49.000 Per Tayang Durasi 1 Minggu

Home / Berita Update

Jumat, 21 Oktober 2022 - 18:10 WIB

Lima Desa Di Magetan Kategori Tinggi Bencana Hidrometeorologi.

Tim BPBD Magetan Memantau Alat Early Warning System Di Salah Satu Titik Lokasi Rawan Longsor. ( BPBD Magetan For Jatimnesia )

Tim BPBD Magetan Memantau Alat Early Warning System Di Salah Satu Titik Lokasi Rawan Longsor. ( BPBD Magetan For Jatimnesia )

MAGETAN (Jatimnesia.com)- Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan meminta masyarakat mewaspadai potensi bencana Hidrometeorologi.

Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi menuturkan, di Kabupaten Magetan memiliki beberapa titik daerah rawan bencana alam tanah longsor. ” Hampir seluruh desa di Kecamatan Poncol dan Kecamatan Plaosan, sebagaian kecil Desa di Kecamatan Parang, Kecamatan Sidorejo dan Kecamatan Panekan, ” kata Eka Wahyudi, Jumat ( 21/10).

Dari sekian wilayah tersebut, ada lima desa yang menjadi daerah rawan longsor berkategori tinggi. ” Kategori tinggi yakni Desa Gonggang, Ngancar, Sarangan, Dadi dan Genilangit, ” tambah Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan.

Baca Juga :  Kapolsek Plaosan Mutasi Jadi Kasat Lantas Polres Pamekasan.

Kepada Jatimnesia.com, Eka Wahyudi menjelaskan, BPBD Magetan sudah melakukan berbagai upaya pencegahan dengan pemasangan alat deteksi dini/ Early Warning System (EWS) longsor serta pembentukan dan pelatihan Satuan tugas ( Satgas) penanggulangan bencana tingkat Desa di masing-masing desa serta pendidikan posko.

” Ada juga aktivasi posko dan pos lapangan atau pos pantau siaga bencana Hidrometeorologi di kantor BPBD dan di sekitar wilayah Plaosan, ” jelasnya.

BPBD Magetan menghimbau kepada masyarakat untuk waspada dan siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi dengan selalu memantau situasi sekitar, membatasi aktivitas di luar rumah apabila terjadi cuaca ekstrem.

Baca Juga :  Potret Infrastruktur Kabupaten Pacitan.

” Membatasi aktivitas di luar rumah apabila terjadi hujan deras disertai angin kencang (cuaca ekstrim), Jika terpaksa berada di luar rumah hindari berteduh di bawah pohon besar, baliho, serta waspada terhadap saluran air atau gorong-gorong, ” pungkas Eka Wahyudi

Sebagai informasi, Puncak musim hujan  diperkirakan antara bulan Desember 2022 sampai dengan Januari 2023 dan akhir musim hujan diperkirakan bulan Februari sampai dengan Maret 2023.

Share :

Baca Juga

Fahrudin, Ketua KPU Magetan. (Redaksi/Jatimnesia).

Berita Update

Pilkada Magetan Digelar 27 November 2024.

Berita Update

Antisipasi PMK Masuk Madiun, Bupati Sidak Pasar Hewan.

Berita Update

Wali Kota Madiun Minta UMKM Ramahi Pembeli.

Berita Update

Gilas Persepam Pamekasan 1 : 0, Persepon Ponorogo Lolos 16 Besar Liga 3 Jatim.

Berita Update

KPU Pacitan Sosialisasi PKPU 10/2023.

Berita Update

Perumdam Lawu Tirta Magetan Hattrick Penghargaan Top BUMD Awards 2022.

Berita Update

Ditemukan Jasad Membusuk Di Gunung Sekecing Ponorogo, Diduga Bunuh Diri.

Berita Update

Legislator DPR RI Ali Mufti Ke Pacitan, Ini Tujuanya