PACITAN (Jatimnesia.com)- Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Desa Karanganyar, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan mengaku kesulitan anggaran untuk berlaga di Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) antar sekolah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) se-Jawa timur di Kabupaten Tulungagung 21-22 Februari 2022 mendatang.
Kepala sekolah MIM Karanganyar, Rudi Purwani, mengaku tidak memiliki anggaran untuk memberangkatkan anak didiknya ke Tulungagung mengikuti Porseni se- Jawa Timur tersebut.
” Karena keterbatasan kami di anggaran operasional, karena memang siswa kami sangat sedikit dibawah 20 anak. Jadi kalau kita mengandalkan anggaran dari situ pasti sangat minim sekali, karena untuk biaya operasional sekolah saja kita sudah kebingungan,” kata Kepsek MIM Karanganyar, Jumat (18/2).
Padahal, dua siswa MIM Karanganyar sebelumnya menjadi juara 1 dalam lomba Tenis meja dan Catur antar MIM se-kabupaten Pacitan beberapa waktu lalu. Rencananya mereka juga akan menjajal kemampuan Porseni tingkat Propinsi tersebut.
Salah satu anggota DPRD Kabupaten Pacitan mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami MIM Karanganyar tersebut. ” Saya mendapatkan informasi dari pihak sekolah MIM Karanganyar ini untuk memberangkatkan siswanya mengikuti Porseni pelajar MIM se-Jawa timur di Tulungagung katanya sekolah MIM ini anggarannya sangat minim. Jadi kami merasa iba, padahal ingin mengharumkan nama Pacitan di Jawa timur,” kata Sunarko, anggota DPRD Pacitan, Jumat (18/2).
Sunarko mengaku akan membantu anggaran untuk biaya pelajar MIM Karanganyar berlaga di Porseni antar MIM se- Jawa Timur di Kabupaten Tulungagung. ” ini hanya bisa mendonasikan sedikit untuk keperluan anak-anak dan pendampingnya nanti, semoga bisa membantu dan kami terus mensuport agar mereka berangkat dengan selamat serta bisa menjadi juara demi nama harum MIM Karanganyar serta Kabupaten Pacitan,”pungkasnya.