MAGETAN [Jatimnesia.com] – Membuat batu bata merah merupakan profesi mayoritas warga Desa Malang, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan.
Di desa ini banyak dijumpai masyarakat sebagai perajin batu bata merah yang digunakan sebagai bahan utama membangun gedung.
Suyatmi (55), salah satu perajin batu bata merah mengatakan, dirinya menjadikan profesi ini sebagai pekerjaan utamanya selama 45 tahun. ” Sudah lama, hampir 45 tahun, ” jelas Suyatmi, Senin (9/1).
Suyatmi mengaku membutuhkan waktu selama kurang lebih 2 bulan hingga batu bata merah produksinya laku dijual, namun juga bergantung cuaca, jika mendung waktu produksi juga relatif lebih lama.
Ibu tiga anak ini mengungkapkan, terkait penjualan telah ada pengepul yang bersedia datang ke rumahnya. Untuk harga per seribu (1000) batu bata dihargai sebesar Rp 530 ribu rupiah. ” Paling banyak jual 7,500 bata, sudah hampir 2 truk itu, ” bebernya.
Kepala Urusan (Kaur) Tata Usaha dan Umum (TU) Perencanaan Desa Malang, Djoko Purnono mengatakan, dampak ekonomi yang ditimbulkan dari produksi batu bata merah sangat baik untuk kesejahteraan warga desanya tersebut. ” Sangat menolong sekali, walaupun di satu sisi berdampak ke lingkungan, tapi yang jelas untuk ekonomi sangat menolong sekali, ” tuturnya.