MADIUN (Jatimnesia.com)- Sejumlah produsen kerupuk di Kabupaten Madiun gulung tikar akibat meroketnya harga Minyak goreng ( Migor). Mereka memilih stop produksi karena bahan baku utama Migor tidak terbeli.
Salah satunya Arul Sidiq ( 25), produsen kerupuk warga desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.
” Produksi kerupuknya macet, karena harga minyak mahal, jadi tidak bisa goreng kerupuk lagi, ” katanya, Selasa (22/3).
Dijelaskan Arul, sejak dua minggu lalu atau semenjak harga Migor melonjak, dia memutuskan untuk tidak menggoreng kerupuk. ” Nunggu minyak murah dulu, kalau harga minyak sudah normal kembali insyaallah akan lanjut produksi, ” Bebernya.
Arul berharap, harga Migor kembali normal seperti sediakala agar usahanya kembali berjalan. ” Semoga harga minyak goreng segera diturunkan lagi, biar usahanya jalan. Kalau begini terus kan malah bangkrut yang ada, ” pungkasnya.