NGAWI ( Jatimnesia.com)- Kenaikan harga Minyak goreng (Migor) dikeluhkan produsen makanan di Kabupaten Ngawi. Sejak dua pekan terakhir harga Migor mencapai Rp 18 ribu per liter. Meski harga Migor meroket produsen makanan di Kabupaten Ngawi tidak memiliki rencana menaikan harga untuk pelanggan.
Dampak kenaikan Migor salah satunya dirasakan produsen Keripik Tempe di desa Ngawi Purba, Kecamatan/ Kabupaten Ngawi . Para pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah ( UMKM) tersebut harus kelimpungan menutup tingginya biaya produksi.
Sebagai informasi, proses penggorengan makanan khas Kabupaten Ngawi tersebut selalu menggunakan Migor kemasan. Dalam sekali produksi produsen Keripik Tempe menghabiskan kurang lebih 54 liter Migor. ” Meski sudah terjadi kenaikan harga minyak goreng dan kenaikan biaya produksi kami tidak berani menaikan harga jual. Dan kripik tempe tetap dijual seperti biasanya,” kata Tri Rukmini, Produsen Keripik Tempe, Kamis ( 4/11).
Akibat kenaikan Migor para produsen keripik terpaksa menurunkan kuantitas produksi keripik. ” Kami hanya bisa pasrah semoga harga minyak goreng segera turun kembali,” ungkap Tri Rukmini.