MAGETAN (Jatimnesia.com)- Proyek jalan tembus Sukowinangun – Pasar Sayur yang diampu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Magetan ternyata berdampak bagi pelaku usaha yang direlokasi ke tempat baru.
Sejak menempati area baru yang menyingkir dari hiruk-pikuk Pasar Sayur Magetan, para pemilik warung Makanan dan Minuman (Mamin) mengeluh akibat sepinya pembeli. ” Ketika ditempat lama sehari mencapai 150-300 ribu rupiah, setelah dipindah paling cuma 20 sampai 35 ribu rupiah itu sudah banyak,” kata Ismiatun (55), pemilik warung Mamin, Jumat (25/2).
Bahkan menurut Ismiatun, banyak lokasi usaha yang memilih tutup karena tidak ada pembeli sama sekali paska diminta pindah sejak enam bulan lalu. ” Banyak yang tutup, karena sepi. Untuk beli beras saja tidak bisa,” ungkapnya.
Ismiatun tidak dapat berkata – kata ketika ditanya apa harapan kepada Pemerintah kabupaten (Pemkab) Magetan terkait dampak relokasi tersebut.
Terpisah Kepala Dinas PUPR Kabupaten Magetan Muhtar Wahid menargetkan diakhir Pemerintahan Bupati Suprawoto (tahun 2023.red) proyek jalan tembus Sukowinangun – Pasar Sayur rampung. Anggaran sebesar Rp 1 miliar disiapkan untuk memuluskan proyek tersebut.
” Tahun ini ada pekerjaan tapi hanya 180 juta untuk pembersihan dan pondasi jalan. Tahun 2023 di rencanakan selesai, anggaran 1 miliar,” jelas Muhtar Wahid.