NGAWI (Jatimnesia.com) – Tari orek – orek adalah tarian khas Kabupaten Ngawi. Tari orek-orek menggambarkan rasa lelah rakyat setelah melakukan pekerjaan membangun jalan pada masa penjajahan belanda.
Tarian ini diciptakan ulang oleh Sri Widjajanti (68), seniman asal Ngawi bersama Pemerintah daerah ( Pemda) Ngawi kala itu. ” Seni ini saya ciptakan dengan dukungan pemerintah daerah waktu itu,” kata Sri Widjajanti, Minggu (16/5).
Bahkan, tari orek -orek mendapatkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) Tahun 2014 karena telah memecahkan rekor penari terbanyak yaitu 15.124 peserta. ” Saat itu memperingati hari jadi kabupaten ngawi ke 656, dan sebanyak kira kira 15.124 penari di ikut sertakan dalam acara tersebut”, ungkap Sri Widjajanti, warga Dusun Dadapan Desa/Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.
Sri Widjajanti mengaku sangat mencintai seni tari, segala upaya dilakukannya untuk melestarikan budaya yang telah ditinggalkan oleh masyarakat khususnya warga Kabupaten Ngawi sendiri. ” Saya sangat mencintai kesenian, untuk itu saya mengupayakan untuk melestarikannya, apalagi di era modern ini, banyak yang sudah meninggalkan seni tradisional”, pungkasnya.