PONOROGO (Jatimnesia.com)- Penyaluran program Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT) di Kabupaten Ponorogo diambil alih PT.Pos Indonesia.
Hal ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kepala Kantor PT. Pos Indonesia Cabang Ponorogo, Dedy Nurditya. Nomor: 203/Jaryankug/PDKP/4/0222 tertanggal 18 Februari 2022 tentang penyaluran dana sembako tahun 2022.
Kantor Pos cabang Ponorogo mendapat mandat dari Kemensos untuk melakukan penyaluran dana sembako tahun 2022 ( BPNT), yang sebelumnya disalurkan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Secara nasional PT. Pos Indonesia akan melakukan penyaluran dana BPNT tahun 2022 sekitar 7.721.552 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari 18,8 juta KPM di Kemensos. Pembayaran sendiri dilakukan secara tunai atau tidak lagi menggunakan sistem non tunai dengan menggesekan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) pada mesin Electronic Data Capture (EDC).
Penyaluran bantuan tunai akan dilakukan mulai bulan Januari, Februari, dan Maret. Dengan besaran dana BPNT yang diberikan mencapai total Rp 600 ribu per KPM, atau 200 ribu per bulan. Pemberian bantuan tunai ini bisa melalui loket kantor pos dan komunitas yang dilakukan secara Door to Door. Penyaluran sendiri dilakukan mulai 20 Februari hingga 3 Maret 2022.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko membenarkan hal ini. Dirinya mengaku, penyaluran secara tunai dari Kantor Pos ini, sekaligus mencegah kesimpang siuran dan ketidakpuasan kualitas barang dalam BPNT selama ini. ” Agar kemudian kesimpang siuran, ketidakpuasan terhadap kualitas. Pemerintah mengambil keputusan untuk diberikan kepada masyarakat secara tunai melalui kantor pos. suratnya sudah saya terima,” kata Bupati Ponorogo, Jumat (18/2).
Kang Sugiri mengaku, bantuan ini akan mulai salurkan ke kelurahan dan desa pada, Minggu (20/2) secara bergantian. Dengan pergantian sistem tunai menjadi non tunai ini, ia berharap masyarakat tak lagi mendapat komodity barang yang buruk dan dana BPNT ini bisa di tabung bila tidak ingin dibelanjakan di E-Warung. ” Tinggal nanti kantor pos cukup apa tidak dalam waktu ini, karena tanggal 3 harus sudah terdistribusikan ke masyarakat. Yang mau beras silahkan ambil beras, yang mau tiwul ambil tiwul, yang mau dicelengi untuk tabungan monggo. Mudah mudahan rakyat puas,” pungkas Bupati Ponorogo.