MAGETAN [ Jatimnesia.com] – Ketika musim giling tebu Pabrik Gula (PG) dimulai, ada keresahan yang dirasakan oleh petani di Kabupaten Magetan.
Pasalnya PG akan menyedot sumber air dari kawasan Telaga Sarangan di Kecamatan Plaosan untuk kebutuhan pengolahan produksi gula, dan kondisi itu bersamaan dengan meningkatnya kebutuhan air para petani.
Rasa khawatir petani semakin menjadi ketika musim giling bersamaan dengan Kemarau. Air telaga Sarangan akan jadi rebutan untuk menompang kebutuhan tanaman dan giling tebu PG. “ Kuatir sekali kekurangan air. Khan ini juga lagi musim kemarau,“ kata Katmini, Petani Jagung di Kabupaten Magetan, Rabu (5/6).
Katmini berharap, Pemkab Magetan dapat bijak dan adil memikirkan keseimbangan kebutuhan air antara petani dengan Pabrik Gula yang sama – sama membutuhkan pasokan air dari telaga sarangan. “ Harus bijak penataannya. Karena ini juga bersamaan dengan musim giling,“ bebernya.
Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Magetan Yuli K Iswahyudi mengamini jika dua PG di Kabupaten Magetan PG Redjosari dan PG Poerwadadi menyedot air Telaga Sarangan untuk kebutuhan giling Tebu.
“ PG Redjosari waktunya kurang lebih selama 128 hari, hampir sama dengan PG Purwodadi, “ kata Yuli K Iswahyudi, Rabu (5/6).
Yuli memaparkan, kapasitas maksimal air saat ini di Telaga Sarangan sebanyak 3,9 juta meter kubik. Dan sejak 29 Mei lalu telah disedot PG Poerwodadi Glodok untuk kebutuhan giling tebu.
“ Seiring diturunkannya air dari telaga pasir itu ada kesepakatan dengan Hippa, jadi kapan harus dibuka dan ditutup pintu air untuk ke petani, “ pungkas Kabid SDA Dinas PUPR Magetan.
Penulis : Septian Bayu