PACITAN (Jatimnesia.com)- Petani Kabupaten Pacitan berharap harga pupuk non subsidi harganya terjangkau. Mereka sadar jatah pupuk subsidi dari pemerintah tidak mencukupi kebutuhan pupuk setiap musim tanam.
Petani tidak bisa berbuat banyak ketika pupuk subsidi habis, mereka terpaksa membeli pupuk non subsidi meskipun harganya mahal, karena jika tidak tanaman padinya mati.
” Memang sangat sulit kala itu. Untuk mendapatkan pupuk saja harus berani membeli di tempat penjual dengan harga yang kurang pantas, tapi bagaimana lagi. Karena kita masih butuh makan walaupun modal tidak sebanding dengan hasilnya,” ungkap Suparman, petani warga desa Plumbungan Kecamatan Kebonagung, Minggu (19/12).
Suparman hanya mampu berharap pemerintah harus benar- benar mengawal tentang ketersediaan pupuk di Kabupaten Pacitan. ” Mau gimana lagi, agar pupuk tidak langka dan harganya bersahabat dengan isi dompet petani, pemerintah harus benar-benar mengawal, jangan hanya mendengar kabar baru bertindak, kasihani nasib petani seperti kami,” tambah Suparman.
Keluhan petani desa Plumbungan Kecamatan Kebonagung diamini Kelompok Tani (Poktan) setempat. ” Karena ingin makan nasi hasil panennya sendiri, kalaupun sisa baru di jual. Maklum, karena petani tidak dapat gaji, Untuk itu pemerintah harus benar-benar mengawal bagaimana pendistribusian pupuk di Kabupaten Pacitan berikut harganya di eceran, kalau terlalu mahal ya ingatkan dong”, ujar Pujud, Pengurus Poktan Kecamatan Kebongagung.