PONOROGO– (Jatimnesia.com)- Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di seputaran Telaga Ngebel bakal direlokasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo. Hal ini menyusul adanya penataan kawasan di lokasi wisata unggulan Kabupaten berjuluk kota reyog tersebut.
Sesuai data di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparbudpora) Kabupaten Ponorogo, total PKL yang berjualan di kawasan wisata Telaga Ngebel sekitar 300 orang, dimana 60 PKL berada di area depan dermaga kapal, sedangkan 240 PKL lainnya tersebar di pinggiran telaga.
Rencananya, tahap awal relokasi PKL Telaga Ngebel akan dilakukan kepada 60 pedagang yang mendiami lapak PKL di depan dermaga telaga. Mereka akan dipindah diarea seputaran panggung hiburan yang memiliki luas lahan sekitar 4 hektar.
Kepala bidang ( Kabid) Destinasi dan Industri Wisata Disbudparpora Kabupaten Ponorogo Bambang Hermawan mengaku, langkah sosialisasi akan dilakukan bila sejumlah dokumen kajian terkait rencana relokasi telah selesai. Diantaranya, kajian feasibility statics yang kini tengah dilakukan akademisi Universitas Brawijaya Malang, serta dokumen perencanaan dan Dokumen Amdal yang kini masih disusun. ” Pasti kami lakukan itu, makanya kita tunggu saja dulu, ini masih nyusun feasibility statics sama AMDAL nya sekalian, dari situ nantikan ketemu analisanya disini-disini dan sebagainya, setelah itu kita akan berdialog dengan temen temen pedagang,” ungkapnya, Rabu (23/2).
Menurut Bambang, rencana relokasi ini sesuai dengan keinginan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang mengingikan penataan kawasan dan lapak pedagang dengan memunculkan nuansa tematik di kawasan ini seperti tema Korea, Cow Boy, dan Reyog Ponorogo. ” Kebetulan nyambung dengan pak Bupati (Sugiri Sancoko.red) yang menghendaki ada tema-tematik dingebel untuk lapaknya,” tambahnya.
Dalam tahap relokasi pedagang Ngebel ini, pihaknya menyasar PKL di depan dermaga, sedangkan pedagang di pinggiran telaga akan dilakukan kemudian usai berkordinasi dengan pihak Perhutani. ” Ploting awal kami di daerah dermaga itu. karena aset pemkab di situ, itu kemungkinan pertama. Yang dipinggir telaga itu bertahap, tentu saja kita harus nembusi temen-temen perhutani, karena nanti akan memakai tanahnya perhutani juga otomatis,” tutup Kabid Destinasi dan Industri Wisata Disbudparpora Kabupaten Ponorogo.