MADIUN (Jatimnesia.com)- Produsen krupuk di Kabupaten Madiun mengeluh tingginya harga minyak goreng (Migor) yang tidak kunjung turun sejak akhir tahun 2021 lalu. Hingga kini harga Migor diwilayah Kabupaten Madiun berkisar Rp 20 ribu per liter.
Akhirnya mereka memilih mengurangi ukuran kerupuk untuk menekan biaya produksi daripada menaikan harga, karena takut kehilangan pelanggan. ” Biasanya satu adonan jadi 160 biji, karena minyak goreng mahal satu adonan jadi 260 biji,” kata Pariman, produsen kerupuk warga Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Rabu (12/1).
Belanja Migor juga berkurang drastis, sebelumnya mereka membeli 5 drum Migor karena harganya terus meroket kini hanya mampu membeli 1 drum Migor. ” Sebelum naik harga 1 drum minyak goreng Rp 2.250.000,- sekarang naik jadi Rp 3,5 juta “, keluh Pariman.
Pariman berharap harga Migor lekas normal agar pelaku usaha kerupuk atau semacamnya tidak gulung tikar. ” Saya berharap pemerintah cepat-cepat menurunkan harga minyak goreng, agar usaha seperti kami tidak gulung tikar,” pungkasnya.