MAGETAN (Jatimnesia.com)- Kegigihan Sugianto (54) produsen kerupuk lempeng warga Kelurahan Sukowinangun, Kecamatan/Kabupaten Magetan patut diapresiasi.
Sempat terseok karena pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Antok sapaan sehari – hari Sugianto kini mulai bangkit memasarkan kerupuk lempeng yang dia geluti sejak 15 tahun lalu.
” Dampak Covid-19 sangat luar biasa, kerupuk tidak bisa dipasarkan karena semua jalan ditutup, pokoknya dampaknya sangat berat,” kata Sugianto, Selasa (30/11).
Titik balik Antok dimulai ketika masyarakat telah divaksin, satu demi satu jalur penjualan mulai terbuka, rekanan bisnisnya yakni pengecer dan sales kerupuk lempeng mulai berdatangan untuk “kulakan” lempeng. ” Saya jualnya grosiran saja, per kerupuk Rp 175,-, alhamdulilah banyak yang ambil,” ungkap warga Jalan Letjen Sutoyo tersebut.
Lempeng khas Magetan buatan Sugianto itu kini tidak hanya dipasarkan di lokalan Magetan, namun telah merambah ke sejumlah kota/kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah. ” Katanya sales yang ambil kesini kerupuk dipasarkan di Solo, Jogja, Tulungagung hingga Kediri, ” ujarnya.
Seolah baru mampu berdiri karena Pandemi Covid-19 melandai, Sugianto kini dihadapkan meroketnya harga Minyak goreng (Migor) sebagai bahan baku utama produksi lempeng. ” Semoga harga Minyak goreng segera stabil kembali, karena sekali produksi bisa habiskan 2 liter,” keluhnya.
Namun, Sugianto optimis harga Migor akan kembali normal karena pemerintah pasti akan berpihak pada rakyat. ” Saya optimis saja, minyak akan normal kembali, karena pemerintah pasti ikut memikirkan keberlangsungan usaha seperti kami,” tegasnya.