MAGETAN [ Jatimnesia.com] – Seminar Nasional Ekonomi dan Manajemen Bisnis (SENAKOMBIS) diselenggarakan secara virtual dengan tema “Perspektif Ekonomi Dan Bisnis Di Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045 ” diinisiasi oleh CV ODIS ( Olahdata Integra Solusindo), Kharisma Venti Rahmawati (Gerakan Peduli Sektor Ketiga), bekerjasama dengan Universitas Pasundan, Universitas Riau Kepulauan, Universitas Trisakti, Universitas Garut, STIE Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang, Universitas Galuh, Bina Insani University, Universitas Teknologi Bandung, STIE Manajemen Bisnis Indonesia, dan Universitas Informatika Dan Bisnis Indonesia (UNIBI), Rabu, (5/6).
Ketua Panitia Mohammad Sofyan mengatakan acara dikuti oleh 160 peserta dari seluruh Indonesia dengan 50 artikel yang dipresentasikan pada paralel session.
Para Pembicara seminar diantaranya Prof. Dr. H. Jaja Suteja S.E. M. Si, CFRM DBA (Ketua Program Doktor Ilmu Manajemen (DIM) Pascasarjana Universitas Pasundan), Prof. Dr. Hj. Sri Langgeng Ratnasari, SE., MM (Rektor Universitas Riau Kepulauan), Prof. Dr. Mulyaningsih, M.Si (Ketua Program Doktor Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Garut), Dr. Drs. Pandoyo, SE., MM (Dosen Pascasarjana Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI) dan Dr. Sarfilianty Anggiani, MM., MBA., CT.CHRP. CWTIM.CHRMP.CKI (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti).
Pendidikan Berkualitas Menuju Generasi Indonesia Emas 2045.
Kualitas pendidikan di Indonesia masih perlu mendapat perhatian. Rata-rata lama sekolah di Indonesia pada 2023/24 adalah 9,08 tahun atau setara dengan tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Angka tersebut bisa dikatakan masih rendah, mengingat target rata-rata lama sekolah Indonesia tahun 2045 adalah 13 tahun atau setara Sekolah Menengah Atas (SMA). Artinya, rata-rata lama sekolah harus meningkat 3 tahun dalam kurun waktu 20 tahun. Salah satu aspek penting yang menentukan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan. Pendidikan merupakan suatu investasi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki produktivitas tinggi.
Salah satu jalan peningkatan kualitas SDM adalah lewat penyelenggaraan Pendidikan Berkualitas. Negara-negara yang bisa dikatakan maju hari ini berawal dari satu upaya investasi jangkapanjang dari sektor pendidikannya. Sebut saja Jepang, Finlandia, dan Korea Selatan. Dalam mewujudkan Pendidikan Berkualitas untuk mempersiapkan generasi menuju Indonesia Emas tahun 2045, masih terdapat berbagai tantangan yang perlu segera diatasi. Beberapa tantangan tersebut meliputi: (1) Kurangnya pemerataan serta minimnya kompetensi para tenaga pendidik, (2) Sarana prasarana pendidikan yang belum memadai, serta (3) Masih rendahnya penanaman pendidikan karakter di sekolah.
Tantangan-tantangan tersebut harus segera dibenahi dan diatasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang akan mampu mendorong indonesia menjadi negara yang maju serta menciptakan Indonesia emas sesuai cita-cita Bangsa Indonesia dari masa ke masa. Dengan 70,72% penduduknya berada pada usia produktif (15 hingga 64 tahun), Indonesia sedang menikmati bonus demografi yang diharapkan dapat membantu negara mencapai masa emasnya pada tahun 2045.
Strategi Mewujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas Tahun 2045
Pemerintah menargetkan bisa menjadi negara maju di 2045, dan menjadi salah satu 5 kekuatan ekonomi dunia dengan kualitas sumber daya manusia yang unggul dengan 5 strategi yang ditetapkan Bappenas untuk mempersiapkan peningkatan kualitas penduduk Indonesia di 2045. Hal itu tersusun dalam Dokumen Proyeksi Penduduk 2020-2050 yang merupakan bagian dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024, yaitu: (1) Mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dengan menyusun kebijakan keluarga berencana era baru; (2) Mendorong perpindahan penduduk yang merata dengan transmigrasi era baru; (3) Menunjang penuaan penduduk dengan menyiapkan lansia mandiri; (4) Menutup kesenjangan SDM melalui persiapan lebih dini dan afirmatif; dan (5) Pembangunan wilayah yang seimbang antara perdesaan dan perkotaan.
Adapun Prioritas Nasional menuju SDM Unggul, yaitu: (1) memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan, (2) mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan, (3) meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing, (4) revolusi mental dan pembangunan kebudayaan, (5) memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar, (6) membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim, dan (7) memperkuat stabilitas stabilitas politik, hukum, pertahanan, keamanan, (polhukhankam) dan transformasi pelayanan publik.
Spektrum Ekonomi Bisnis Di Indonesia Dalam Menuju Indonesia Emas 2045
Kondisi yang dibutuhkan dalam Social Society 5.0: (1) Ilmu pengetahuan, kebijakan modern, sinergi manusia-mesin, reformasi ekonomi, reformasi hukum, evaluasi pedagogis (bentuk portopolio, proyek, unjuk kerja performance), (2) Manufaktur cerdas, otomatisasi analitik, evolusi fiskal, produksi yang dipacu permintaan (laporan fiskall, otomatisasi bisnis/pemasaran/manajemen), (3) perawatan kesehatan medis, boteknologi yang dipersonalisasi, AI diagnostik terpadu,otomatisasi bedah, tambahan sensorik (kloning), hormon buatan, inseminasi buatan, (4) robot canggih,robot gabungan, bot modular,bot monolit (power Rangers diman robot bila digabungkan dengan manusia akan membentuk robot baru)
Berdasarkan tren di masa depan, fokus utama revolusi industri keenam adalah: (1) pada teknologi medis dengan obat-obatan dengan pelepasan terkontrol yang dicetak secara multi-dimensi, diagnostik medis yang sepenuhnya terotomatisasi, menghilangkan beban tambahan apa pun. (2) Dari praktisi, membiarkan mereka fokus pada kasus-kasus kritis. Kunci lainnya adalah pembangkitan modal secara otomatis melalui manufaktur robotik, sebuah praktik yang telah dibayangkan pada revolusi keempat, namun tidak dapat diterapkan dalam skala massal karena tidak layak untuk skala produksi massal. pembersih dan robot khusus tugas lainnya diintegrasikan ke dalam gaya hidup kita sehari-hari, (3) Sumber energi alternatif akan memainkan peran utama, secara bertahap menggantikan bahan bakar fosil hingga sumber daya utama yang menghabiskan banyak waktu beralih ke sumber energi terbarukan, (4) Perpaduan ide memberikan katalis pertumbuhan paling mendasar bagi perusahaan dan akan mendefinisikan ulang batasan pasar dengan mengubah penekanan pada nilai bisnis digital dari satu komoditas ke komoditas lainnya, (5) Namun, konvergensi juga merupakan suatu bahaya, karena perusahaan lain mungkin menggunakan bisnis utama perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan konvergensi mereka sendiri, dan (6) Pendekatan lingkungan yang komprehensif, pilihan mitra yang tepat, dan penerapan strategi pertumbuhan industri berfokus pada keberhasilan pengalaman nilai lintas industri.
Strategi Perbaikan Tata Kelola, Akuntabilitas, Evaluasi dan Monitoring Keuangan dan Transparansi
Strategi perbaikan tata kelola, melalui: (1) Pengembangan Kebijakan dan Prosedur; (2) Peningkatan Transparansi; (3) Penerapan Sistem Informasi Keuangan; (4) Pelatihan dan Pengembangan Karyawan; (5) Pengawasan dan Pengendalian Internal; (6) Penggunaan Metrik Kinerja; (7) Evaluasi dan Peninjauan Rutin; dan (8) Kepatuhan Terhadap Regulasi.
Pengembangan Kebijakan Dan Prosedur, melalui: (1) Kebijakan Pengelolaan Anggaran; (2) Prosedur Pengeluaran dan Pembayaran; (3) Kebijakan Pengendalian Persediaan dan Aset; (4) Prosedur Pencatatan dan Pelaporan Keuangan; (5) Kebijakan Pengendalian Intern; (6) Kebijakan Kepatuhan dan Etika; (7) Prosedur Audit dan Pemeriksaan; dan (8) Kebijakan Pengelolaan Risiko Keuangan.
Peningkatan Trasparasi, melalui: (1) Publikasi Laporan Keuangan; (2) Ringkasan Eksekutif; (3) Pemaparan Tujuan dan Strategi; (4) Transparansi dalam Proses Pengambilan Keputusan; (5) Keterbukaan atas Pengelolaan Risiko; (6) Forums Keterbukaan dan Dialog; (7) Pelaporan Kinerja dan Penggunaan Dana; dan (8) Responsif terhadap Pertanyaan dan Umpan Balik.
Strategi Kemudahan Berusaha dan ber Investasi
Peluang investasi mudah dan relatif aman, harus melalui: (1) Riset dan analisis; (2) Informasi terbuka dan terpercaya; (3) Investasi bervariasi; (4) Prospek berkembang; dan (5) Resiko yang dapat dikelola.
Peluang Investasi Pasar Uang dan Non-Usaha, yaitu: (1) saham, (2) obligasi; (3) reksadana, dan (4) emas.
Peluang berusaha dan berinvestasi bisnis, yaitu: (1) Bisnis Online; (2) Inovasi tehnologi / Agensi Pemasaran Digital; (3) Bisnis Berbasis Rumahan (Froozen Food); (4) Tehnologi kesehatan; (5) Pendidikan & Pelatihan Online; (6) Bisnis pengiriman.,(adv)