PONOROGO- (Jatimnesia.com)- Ratusan warga di Dusun Mantup, Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo terisolir paska jebolnya tanggul sungai Selo Payung sejauh 8 meter, yang membuat 80 rumah warga dikawasan ini digenangi air, Senin (14/2).
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama tim terjun langsung ke lokasi bencana dengan perahu karet. Bupati Ponorogo ikut serta dalam proses evakuasi 240 warga Dusun Mantup yang terisolir sejak pagi akibat banjir ini.
Menut Bupati, banjir dikawasan ini akibat hujan deras yang terjadi sejak, Minggu (13/2)malam kemarin. Debit air sungai Selo Payung naik hingga menjebolkan tanggul pengaman sungai. ” Pertama tanggul jebol akibat intensitas hujan deras mulai sore kemarin. Sekitar jam 03.00 tanggulnya jebol. Pertama evakuasi warga dulu. Kopen tidak kelaparan tidak sakit-sakit tidurnya nyenyak baru kita pikirkan yang lain,” ujar Bupati Ponorogo.
Giri mengaku, usai banjir surut, pihaknya akan memperbaiki tanggul yang jebol. Pasalnya, bila saat ini langsung diperbaiki kuatir tanggul tidak akan bertahan lama, dan air banjir di permukiman ini tidak bisa dibuang keluar. ” Ini biar surut dulu, nanti kita perbaiki. Nanti kalau sekarang ditanggul air tidak bisa keluar. Tunggu surut dulu, ini sudah hadir semua, nanti biar ditangani gih” tandasnya.
Sementara itu, Jumono (45) warga Dusun Mantup Desa Ngasinan mengaku, air mulai masuk ke rumahnya sejak Subuh pagi tadi. Akibat tingginya air, dia dan 6 keluarganya terpaksa bertahan di rumah. Tidak hanya keluarganya, sejumlah perabotan rumah dan hewan ternak tidak ikut terendam banjir dan tidak bisa di selamatkan. ” Sejak subuh tadi. Nggak bisa kemana-mana, ini mau mengungsi ke rumah kakek di Desa Karangan,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo Jamus Kunto mengaku, akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Ponorogo sejak semalam, 13 titik kawasan di Ponorogo terendam banjir. Paling parah berada di wilayah Selatan, Timur, dan Barat Ponorogo.
” Sejak pukul 24.00 hingga 07.00 pagi tadi, ada 13 titik lokasi banjir. Ada tiga wilayah yang paling parah. Saat ini distribusi bantuan pangan sudah masuk, dan proses evakuasi warga terus dilakukan,” pungkasnya.