NGAWI, JATIMNESIA.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi memberikan pelatihan pembedahan tubuh tikus pada On the Job Training (OJT) Penguatan Surveilans Leptospirosis para petugas kesehatan Puskesmas di Kelurahan Pelem, Kecamatan/Kabupaten Ngawi, Kamis (9/10).
Leptospirosis sendiri adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri tersebut dapat menyerang manusia dan hewan dan ditularkan melalui air atau tanah yang terkontaminasi dengan urine hewan yang terinfeksi termasuk dengan tikus liar.
Pelatihan yang didampingi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Mayarakat (BBLKM) Surabaya itu dilaksanakan selama 4 hari.
Kegiatan mulai sosialisasi penyakit dan cara pencegahan yang dilanjutkan dengan pemasangan 100 perangkap tikus oleh tokoh masyarakat lingkungan Kelurahan Pelem.
” Hari pertama itu sosialisasi ke warga masyarakat ketua RT untuk membantu memasang perangkap tikus di tempat yang biasa ada tikusnya. Hari kedua mulai pembedahan, mengambil perangkap yang telah terpasang dan kemudian dibedah dan kirim ke lab Surabaya “, kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan (Yankes UKM UKP) Dinkes Ngawi drg. Retno Dewi Sulistiorini, Kamis (9/10).
Tujuannya OJT yakni Penguatan Surveilans Leptospirosis pada petugas kesehatan untuk mendeteksi kasus leptospirosis secara dini, mengidentifikasi sumber penularan faktor risiko leptospirosis sehingga mampu mengambil tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit leptospirosis.
“ Jadi teman puskesmas ada yang dikirim ke kelurahan untuk diajari cara bedah tikus, kemudian mengambil sampel ginjal dengan tujuan kita bisa melakukan pemeriksaan sendiri, “ imbuhnya.
Di Kabupaten Ngawi kasus penyakit leptospirosis pernah dijumpai pada tahun 2017, dan terakhir diidap oleh salah satu warga Kecamatan Karanganyar pada Juli 2025 lalu.
drg. Retno Dewi Sulistiorini menghimbau masyarakat untuk menghindari kontak tempat kembangbiaknya tikus hingga menjaga kebersihan saluran air.
“ Setidaknya dari diri kita sendiri kita hindarkan tempat tumpukan sampah apapun yang bisa menjadi media perkembangbiakan tikus. Terutama yang rumah ada terbuka ventilasinya harusnya dipasang kasa, juga media yang terjadinya genangan air seperti selokan jangan sampai mampet, “ pungkasnya.
Penulis : Septian Bayu








