MAGETAN [ Jatimnesia.com] – Kemarau panjang membuat penampakan Telaga Sarangan berbeda. Air telaga terus menyusut setiap hari.
Sejumlah wisatawan kwatir jika tidak segera ada tindakan dari Pemerintah kabupaten (Pemkab) Magetan bukan tidak mungkin air telaga sarangan akan mengering.
” Airnya terus susut kayak gini, bisa- bisa telaga sarangan kering. Kalau bisa ditutup dululah pintu air yang keluar itu,” kata Asmiatun (37), wisatawan warga Takeran, Senin (16/9).
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Magetan Yuli Iswahyudi mengaku jika air telaga masih digunakan untuk membagi kebutuhan air areal sawah dan kegiatan giling tebu dua pabrik gula.
Namun Yuli mengatakan jika akhir September, pintu air Telaga Sarangan akan ditutup untuk mencegah kering. “ Akhir bulan ini ditutup pintu airnya. Sisa air tinggal berapa itu yang bisa dinikmati para pengunjung, “ bebernya, Senin (16/9).
Dijabarkan Yuli Iswahyudi, saat ini elevasi ( ketinggian air) telaga sarangan diangka 10 meter 16 centimeter. Aktivitas buka tutup pintu air telaga sarangan tersebut akan ditutup pada akhir bulan mendatang. Termasuk suplai an air untuk areal persawahan dan pabrik gula akan ditutup. “ Tetap untuk buka tutupnya atas seijin balai besar wilayah sungai bengawan solo, “ imbuhnya.
Terkait dampak penutupan pintu air Telaga Sarangan bagi pertanian di Kabupaten Magetan yang selama ini mengandalkan aliran dari telaga sarangan, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Magetan Uswatun Chasanah belum menjawab konfirmasi yang dilontarkan jatimnesia.com.
Penulis : Septian Bayu