MAGETAN [Jatimnesia.com] – Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) Kabupaten Magetan Suhardi mengakui jika kunjungan masyarakat ke Gedung Graha Literasi Magetan masih sangat minim.
Selain letaknya yang jauh dari area kota, koleksi buku di gedung literasi masih sangat minim, jauh jika dibandingkan dengan Perpustakaan daerah (Perpusda) Magetan.
” Kalau kunjungan satu dua siswa memang disana kami akui masih sangat sedikit, karena memang kalau kunjungan personal-personal itu kebanyakan disini, memang dari sisi lokasi kan strategis terus koleksi buku itu yang lebih lengkap memang disini, karena memang disana itu yang konten-konten lokal. Jadi memang kami selalu berupaya memberikan informasi yang menarik kepada masyarakat untuk bisa berkunjung kesana,” kata Suhardi, Jumat (25/10).
Padahal, proyek gedung literasi yang terletak di jalan raya Plaosan – Sidorejo tersebut telah menelan anggaran belasan miliar rupiah.
” Kalau yang bersumber dari pusat perpusnas APBN DAK itu khan sepuluh miliar, itu bangunan fisiknya belum sarpras pendukungnya. Kalau ditotal general kurang lebih yang dari pusat itu hampir kisaran 13 miliar. Kalau pembangunan yang bersumber dari APBD itu khan dibiayai oleh dinas PUPR,” pungkas Kepala Dinas Arpus Magetan.
Sebagai informasi, polemik permasalahan gedung literasi memang beragam, selain berada jauh dari pusat kota, keberadaan kandang ayam yang bersebelahan dengan gedung literasi tersebut juga kerap menyebarkan bau tidak sedap.
Tidak jarang, masyarakat yang datang ke gedung literasi Magetan mengeluh dengan bau kotoran ayam dari sisi utara gedung tersebut.
Penulis : Joko Nugroho