PONOROGO, JATIMNESIA.COM – Salah satu korban longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) PT. Freeport Indonesia, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah merupakan warga Kabupaten Ponorogo, Minggu (21/9).
Korban adalah Wigih Hartono (38) warga Dukuh Karang Tengah Kulon, Desa Nambak, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo.
Korban bekerja sebagai teknisi listrik di tambang PT. Freeport Indonesia itu sejak tahun 2018-2019.
” sudah enam sampai tujuh tahunan disana. Pulangnya sering, ya minimal setahun dua kali pulang,” kata adik korban, Imam Arif, Minggu (21/9).
Diungkapkan Imam, pihak keluarga mendapat kabar sejak Senin, 8 September lalu. Kemudian tiga orang perwakilan keluarga diberangkatkan menuju Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
” Pihak keluarga yang diberangkatkan dari sini oleh pihak freeport itu tiga. Istrinya, tapi wajib ada pendamping dua, itu pas tanggal 12 September ,” ujarnya.
Sebelum mendapatkan kabar pasti terkait nasib Wigih Hartono, keluarga sangat berharap ada keajaiban sehingga korban bisa ditemukan dalam kondisi selamat.
” Waktu itu kita berharapnya ketemu dengan selamat, tapi setelah satu minggu lebih ya kita berharapnya ketemu saja sama pasrah.” tutur adik korban.
Wigih Hartono sendiri berasal dari Kabupaten Tulungagung, menikah dengan Jarmini warga Desa Nambak, Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
” Diketahui meninggal Sabtu pagi jam 10.00-an. Jenazah sudah sampai, pemakaman hari ini tanggal 21 September, ” ungkap Mahmudi, Kepala Dusun Karang Tengah Kulon.
Saat ini korban meninggalkan dua anak yang masih kecil, berusia 3,5 tahun dan satunya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). ” Meninggalkan dua anak.” ungkap Mahmudi.
Sebagai informasi, longsor di tambang GBC PT. Freeport Indonesia memakan 7 korban meliput 5 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 2 Warga Negara Asing (WNA). Hingga kini proses pencarian terhadap 5 pekerja lainnya masih berlangsung.