MAGETAN [ Jatimnesia.com] – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono berharap tidak kasus pembullyan diarea Sekolah Menengah Atas (SMA) berlebel Taruna, Selasa ( 15/10).
Adhy Karyono melarang keras tindakan praktik – praktik pembullyan antar pelajar SMA taruna.
” Kemudian tadi ditekankan bahwa dalam suatu proses pendidikan bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Terkait dengan bullying tindak kekerasan dan tindakan yang merugikan lah, sopan santun dan lainnya, “ kata Pj Gubernur Jawa Timur, Selasa ( 15/10).
Pj Gubernur Jatim memastikan, telah dilaksanakan ikrar tidak akan ada praktik kekerasan dan pembullyan diarea SMA Taruna di Jawa Timur.
“ Dan tadi sudah diikrarkan, kami ingin bahwa walaupun SMA taruna yang semi militer tapi kami tidak menginginkan dan melarang keras agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terutama kekerasan dan pembullyan, “ jelas Adhy Karyono.
Sebagai informasi, sebelumnya masyarakat Madiun Raya digemparkan dengan kematian salah satu pelajar SMA Negeri di Kota Madiun Gelora Permata Naili putri pada 12 Juni 2024, pasalnya siswi kelas X tersebut diduga mendapat kekerasan fisik.
Bahkan, untuk membuktikan adanya dugaan kekerasan yang dialami gadis 16 Tahun tersebut, Sat Reskrim Polres Madiun Kota melakukan Ekshumasi atau pembongkaran makam Gelora Permata Naili putri Di TPU dusun Alas Pecah Desa/Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi, 11 September 2024 lalu.
Penulis : Septian Bayu