PACITAN [ Jatimnesia.com] – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pacitan blusukan ke berbagai desa untuk sosialisasi terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak, khususnya kaki belah, Rabu ( 23/1).
Kasus PMK di Desa Karangnongko, Kecamatan Kebonagung ada 13 ekor ternak mati dan ada beberapa yang dipotong paksa.
” Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat di berbagai desa untuk memberikan pemahaman tentang PMK dan bagaimana cara mengobatinya,” kata Kepala DKPP Pacitan Sugeng Santoso kepada wartawan.
Sesuai data DKPP Pacitan, jumlah sapi yang mati akibat wabah PMK mencapai 100 ekor mati dan 63 potong paksa.
Sedangkan jumlah kasus PMK sampai saat ini mencapai angka 1.055 kasus dengan kriteria sakit 822 ekor , sembuh 70 ekor.
” Untuk jumlah sapi yang mati kami memiliki data yang di himpun dari 12 kecamatan sudah mencapai 1055 ekor. Untuk yang sakit sudah mencapai 822 ekor, sembuh 70 ekor, potong paksa 63 ekor dan mati kubur sudah mencapai 100 ekor,” ungkapnya.
Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pacitan Sunarko mengaku prihatin dengan wabah PMK yang semakin meluas di Pacitan.
” Kami sangat prihatin dengan wabah ini. Seperti di desa Karangnongko saat ini juga banyak kasus PMK. Dengan adanya sosialisasi dari DKPP tentang PMK kami sangat mendukung dan mengapresiasi,” terang Sunarko.
Legislator dari partai Golongan Karya (Golkar) tersebut berharap kasus PMK segera teratasi dan perekonomian masyarakat dari sektor peternakan pulih kembali.
” Harapan kami semoga PMK segera tuntas agar perekonomian masyarakat dari sektor peternakan pulih kembali,” pungkasnya.
Penulis : Apriyanto