Seminar Nasional Strategi Pengembangan Karir Jabatan Fungsional Dosen Di Perguruan Tinggi.

Avatar photo

- Redaksi

Rabu, 7 Agustus 2024 - 17:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAGETAN [ Jatimnesia.com] – Seminar Nasional dengan tema “Strategi Pengembangan Karir Jabatan Fungsional Dosen di Perguruan Tinggi” yang dipersembahkan oleh CV ODIS Olahdata Integra Solusindo, Venti Foundation, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Sangihe yang bekerjasama dengan Universitas Pasundan, Universitas Riau Kepulauan, Universitas Batanghari Jambi, Universitas Ary Ginanjar, Universitas Tridinanti, Universitas Wisnuwardhana, ATI Tunas Bangsa, STP Aviasi, Universitas Nasional, IAIN Bone, Universitas Islam Riau, Universitas Bondowoso, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Doktor Nugroho Magetan, Institut Bisnis dan Teknologi Pelita Indonesia Pekanbaru, Universitas Borobudur dan STMB SMART di dukung penuh Wali Yatim Persada, Panti Asuhan Ngawi Al-Munawrrah, Yayasan Sohib Sukses Setia, dan BIGBANG Indonesia, Senin(5/8).

Seminar Nasional yang dipandu oleh Iin Andrayanti, SE., MA (Dosen Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI Jakarta) dengan moderator Ibu Dr. Reza Praditya Yudha S.Ikom., M.Ikom (Dosen Ilmu Komunikasi Univeristas Gunadarma), dihadiri kurang lebih 998 peserta dari 34 Provinsi, yaitu Bali dengan 5 peserta, Banten 32 orang peserta, Bengkulu 5 orang peserta, Daerah Istimewa Yogyakarta 14 orang peserta, DKI Jakarta 66 orang peserta, Gorontalo 24 orang peserta, Jambi 33 orang peserta, Jawa Barat 63 orang peserta, Jawa Tengah 40 orang peserta, Jawa Timur 141 orang peserta, Kalimantan Barat 2 orang peserta, Kalimantan Selatan 2 orang peserta, Kalimantan Tengah 2 orang peserta, Kalimantan Timur 11 orang peserta, Kepulauan Riau 60 orang peserta, Lampung 44 orang peserta, Maluku 109 orang peserta, Maluku Utara 2 orang peserta, Nanggroe Aceh Darussalam 22 orang peserta, Nusa Tenggara Barat 11 orang peserta, Nusa Tenggara Timur 8 orang peserta, Papua 2 orang peserta, Papua Barat 1 orang peserta, Papua Barat Daya 1 orang peserta, Papua Tengah 1 orang peserta, Riau 11 orang peserta, Sulawesi Barat 15 orang peserta, Sulawesi Selatan 162 orang peserta, Sulawesi Tengah 5 orang peserta, Sulawesi Tenggara 8 orang peserta, Sulawesi Utara 1 orang peserta, Sumatera Barat 17 orang peserta, Sumatera Selatan 15 orang peserta dan Sumatera Utara dengan 63 orang peserta.

Sumber: dokumentasi kegiatan Seminar Nasional

Ketua Panitia Mohammad Sofyan (Dosen Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI Jakarta) memaparkan dari 998 orang peserta yang seluruhnya adalah dosen dari berbagai perguruan tinggi dengan sebaran jabat fungsional sebagai Asisten Ahli sebanyak 408 orang peserta, Guru Besar KUM 1050, 2 orang peserta, Guru Besar KUM 850, 11 orang peserta, Lektor 200, 171 orang peserta, Lektor 300, 270 orang peserta, Lektor Kepala 400, 42 orang peserta, Lektor Kepala 550, 32 orang peserta, Lektor Kepala 700, 36 orang peserta, danTenaga Pengajar sebanyak 26 orang peserta.

Baca Juga :  Dinas Dikpora Magetan Minta Sekolah Tak Bebani Walimurid Kegiatan Agustusan.
Sumber: dokumentasi kegiatan Seminar Nasional

Rektor Universitas Riau Kepulauan Prof. Dr. Hj. Sri Langgeng Ratnasari, SE., MM menjelaskan motivasi menjadi Guru Besar adalah sebagai pemenuhan Syarat Khusus Akreditasi Prodi S2 & S3, serta Perguruan Tinggi, pemenuhan Syarat Pembukaan Prodi S3, memenuhi syarat sebagai pembimbing Utama Disertasi, memenuhi syarat Membimbing Dosen Yunior (TP dan AA) untuk LK dan GB, tolok ukur kinerja Perguruan Tinggi, klusterisasi Perguruan Tinggi, memenuhi syarat mengikuti hibah-hibah penelitian dan pengambidan kepada masyarakat, kompetensi Dosen, memenuhi syarat sebagai Asesor Akreditasi, Tim PAK LK dan GB, amal jariah, dan peningkatan kesejahteraan dosen.

Profesionalisme seorang Dosen terletak pada intensitas inkuiri (Inquiry) dan andragogi yakni kegiatan penelitian dan keilmuan dan interaksinya dengan pembelajar dewasa. Penelitian bagi seorang dosen adalah media pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara universal, ada kekhasan yang melandasi profesionalisme dosen, yaitu Penelitian. Lewat penelitian inilah dosen mencari Kebenaran Ilmiah secara otonom terbebas dari pengaruh luar. Kebenaran Relatif itu merupakan prestasi dirinya untuk menuai rekognisi dan penghargaan akademik.

Ketua Program Doktor Ilmu Manajemen (DIM) Pascasarjana Universitas Pasundan dan juga sebagai anggota Tim Dit Akselerasi JAD PAGUYUBAN PROFESOR LLDIKTI WIL IV, Prof. Dr. H. Jaja Suteja S.E. M. Si, CFRM, DBA, mengatakan Profesor atau Guru Besar merupakan jabatan fungsional akademik tertinggi bagi dosen tetap di perguruan tinggi, bukan gelar akademis, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan pasal (1) ayat (1), Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Prof. Jaja Suteja juga menjelaskan, bahwa dengan jabatan fungsional akademik tertinggi, seorang Profesor memiliki tanggung jawab tidak saja dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembinaan komunitas keilmuan di Perguruan Tinggi, tetapi juga sebagai panutan moral bagi Masyarakat akademis dan masyarakat luas. Karenanya, untuk memperoleh jabatan Profesor, seorang dosen harus menunjukkan pencapaian ilmiah yang luar biasa dan dilakukan dengan cara yang berintegritas tinggi, sehingga dibutuhkan waktu yang cukup Panjang Jabatan Profesor diperoleh melalui sebuah proses penilaian yang terstruktur, bertahap, berjenjang dan bertanggung jawab, dengan menjaga secara ketat kualitas, objektivitas serta reputasi karya ilmiah yang dihasilkan, sehingga memelukan waktu yang cukup panjang untuk mendapatkannya sehingga memilik status dan martabat akademik yang tinggi.

Baca Juga :  Disperindag Magetan Bakal Racik Ulang PPU Maospati.

Adapun strategi dalam pengembangan karir dosen diantaranya, Berusaha Menjadi Dosen Tetap, Meraih Sertifikasi Pendidik, Melakukan Studi Lanjut S3, Melakukan Pengembangan Kompetensi, Mengurus Kenaikan Jabatan Fungsional, Pengembangan Karya Ilmiah dan Publikasi.

Menurut Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Batanghari Jambii Ibu Prof. Dr.Hj. Arna Suryani, SE, M.Ak.Ak.CA, Dosen wajib memiliki, Kualifikasi akademik, Kompetensi, Sertifikat pendidik, Sehat jasmani dan rohani, Memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, dan Memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Salah satu hal yang diperlukan untuk proses kenaikan jabatan yang baru adalah, Dosen memiliki kewajiban untuk melakukan pemadanan dan pemutakhiran data. Pemadanan ini, selain diperuntukkan dalam usul kenaikan jabatan juga untuk keperluan BKD dan serdos, salah satu hasil dari pemadanan data ini adalah kode referensi pendidik, yang sebelumnya NIDN, NIDK, NUP, atau NITK menjadi NUPTK.

Dalam Pengusulan Penilaian Jabatan Akademik, sering ditemukan hasil review dari peer review yang tidak optimal karena Jurnal masuk kriteria Discontinue, Laman Jurnal tidak dapat diakses, Laman yang disajian bukan langsung dari jurnal melainkan dari laman pengindeks, Dewan editor/Editorial Board tidak tampak dihalaman laman jurnal, Jumlah terbitan per jurnal tidak konsisten, peer review tidak memberikan review yang memadai, dan Pengelola jurnal juga tidak melakukan aspek tipografi yang memadai.

Sedangkan menurut Dr. H. Abdul Rachman, Lc. M.Sh, selaku Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Cendekia Abditama. Pertimbangan professional karya ilmiah yang diajukan sebagai syarat khusus mempertimbangkan aspek, Spoce jurnal spesifik sesuai bidang ilmu (bukan kapita secekta), Jumlah judul setiap terbitan setiap nomor terlalu banyak, Penulis dalam 1 terbitan mayoritas dari satu negara, Gaya selingkung setiap terbitan (perlu konsistensi), Proses review apakah menawarkan review cepat dengan biaya mahal, dan Editor dan reviewer perlu ditelusuri keabsahannya dengan menelusuri secara daring karya yang dihasilkan apakah relevan dengan jurnal tersebut.

Adapun strategi mengatasi hambatan dalam kenaikan jabatan fungsional, Mindset, maksudnya adalah memperbaiki pola pikir terkait manfaat jabatan fungsional bagi individu dosen dan institusi, Action yakni meningkatkan sistem pendanaan, mempercepat sistem pengarsipan, dan membangun sistem evaluasi yang stabil; dan Support, penataan pekerjaan dosen, peningkatan motivasi penulisan jurnal, penataan sistem informasi pengangkatan jabatan fungsional.

Berita Terkait

Sepanjang 2024, Dinas Dikpora Magetan Rehab 36 Sekolah.
Puluhan Warga Nguntoronadi Magetan Diwisuda Jadi Orangtua Hebat.
Webinar Bela Negara Dan Cinta Tanah Air “Generasi Cerdas Melalui Program Edu-Tourism”.
Pelajar Magetan Menikmati Fasilitas Antar Jemput Sekolah Gratis.
Outing Class SDN Tambakromo 3 Geneng Ngawi Di Museum Trinil.
5 Dalang Di Magetan Wayangkan Patih Nrang Kusumo.
Pacitan Tuan Rumah Workshop Pembuatan Malam Batik Dari Sawit,
Hadirkan Pimpinan KPK Nurul Ghufron, Unmer Madiun Gelar Seminar Anti Korupsi.

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 17:05 WIB

Sepanjang 2024, Dinas Dikpora Magetan Rehab 36 Sekolah.

Rabu, 20 November 2024 - 17:00 WIB

Puluhan Warga Nguntoronadi Magetan Diwisuda Jadi Orangtua Hebat.

Sabtu, 9 November 2024 - 18:22 WIB

Webinar Bela Negara Dan Cinta Tanah Air “Generasi Cerdas Melalui Program Edu-Tourism”.

Jumat, 8 November 2024 - 18:40 WIB

Pelajar Magetan Menikmati Fasilitas Antar Jemput Sekolah Gratis.

Kamis, 7 November 2024 - 18:32 WIB

Outing Class SDN Tambakromo 3 Geneng Ngawi Di Museum Trinil.

Selasa, 29 Oktober 2024 - 07:19 WIB

5 Dalang Di Magetan Wayangkan Patih Nrang Kusumo.

Rabu, 23 Oktober 2024 - 15:51 WIB

Pacitan Tuan Rumah Workshop Pembuatan Malam Batik Dari Sawit,

Kamis, 17 Oktober 2024 - 14:02 WIB

Hadirkan Pimpinan KPK Nurul Ghufron, Unmer Madiun Gelar Seminar Anti Korupsi.

Berita Terbaru

Pers Rilis Polres Kediri Perkara Pembunuhan Satu Keluarga.

Hukum & Kriminal

Pembunuh Sekeluarga Di Kediri Terancam Hukuman Mati.

Jumat, 6 Des 2024 - 17:59 WIB

ilustrasi

Peristiwa

TKP Magetan, Bayi Laki-Laki Dibuang Didepan Toko Besi

Jumat, 6 Des 2024 - 17:49 WIB

Warga Belotan Antri Bansos Beras 10Kg.

Ekonomi & Bisnis

Ratusan Warga Belotan Magetan Terima BPNT Beras 10 Kg.

Jumat, 6 Des 2024 - 15:01 WIB