BLITAR [Jatimnesia.com] – Wakil Bupati (Wabup) Blitar periode 2021–2024 Rahmat Santoso dikabarkan akan maju sebagai Calon Bupati (Cabup) Blitar pada Pilkada 2024.
Rahmat Santoso ingin menyatukan aspirasi politiknya dengan prinsip-prinsip moral dan etika dari para guru politiknya yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ( Zulhas) dan Gus Saladin dari Pondok PETA Tulungagung.
Dalam acara pengajian di Markas Sabilu Taubah (6/5), Rahmat Santoso mengungkapkan niatnya untuk maju didepan para jamaah, sambil menunggu lampu hijau dari kedua tokoh yang dianggapnya sebagai penentu utama langkah politiknya.
” Saya percaya bahwa langkah ini adalah bagian dari perjalanan spiritual saya yang lebih besar. Saya tidak hanya mencari kekuasaan, tetapi juga menghormati petunjuk dan nasihat dari mereka yang telah lebih berpengalaman dalam politik,” ucap Rahmat Santoso.
Rahmat menegaskan, keputusannya untuk maju bergantung pada restu dan petunjuk dari para sesepuh politik yang selama ini menjadi mentornya. ” Saya belajar bahwa politik tidak hanya tentang memenangkan pemilihan, tetapi juga tentang memperjuangkan nilai-nilai yang benar dan menghormati ajaran yang telah saya terima dari para guru politik saya,” tambahnya.
Dukungan dari Ketua Umum PAN Zulhas bukanlah semata-mata formalitas, melainkan penghargaan atas petunjuk politik yang telah diterimanya dari sosok yang dihormatinya. ” Saya selalu menghormati nasihat dari Pak Zulhas, beliau adalah teladan bagi saya dalam politik, dan saya akan selalu mematuhi arahan beliau,” ujarnya.
Selain Zulhas, Rahmat juga menanti restu dari Gus Saladin, tokoh dari Pondok PETA Tulungagung. Restu Gus Saladin tidak hanya menandakan persetujuan politik semata, melainkan juga mengakui hubungan guru dan murid dalam konteks spiritual dan moral. ” Saya telah banyak belajar dari Gus Saladin, bukan hanya tentang politik, tetapi juga tentang bagaimana menjalani hidup dengan integritas dan kejujuran,” tegas Rahmat.
Rahmat optimis bahwa kesiapannya untuk maju bukanlah semata-mata untuk kepentingan pribadi. Dukungan penuh dari berbagai partai politik sangat penting sebagai modal politik yang diperlukan dalam perjalanan menuju kursi Bupati Blitar. ” Saya tidak ingin melihat politik sebagai permainan kekuasaan semata. Saya percaya bahwa dengan dukungan lintas partai, kita dapat membangun Blitar yang lebih baik untuk semua orang,” imbuhnya.
Pada kesempatan terakhir, Rahmat menegaskan bahwa ia akan kembali ke jalur praktisi hukum, jika langkahnya maju sebagai calon Bupati Blitar tidak berhasil. ” Saya akan selalu menghormati keputusan partai dan akan tetap setia pada prinsip-prinsip yang telah diajarkan pada saya. Politik bukanlah segalanya, tetapi tetap merupakan panggilan untuk berjuang demi kebaikan bersama,” pungkasnya.
Penulis : Dyan Natalia