MAGETAN [ Jatimnesia.com] – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB PP dan PA) Kabupaten Magetan bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Magetan menggelar bakti sosial (Baksos) Pelayanan Papsmear dan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) untuk masyarakat, Kamis (14/11).
Ribuan Ibu Rumah Tangga (IRT) antusias mengikuti Baksos yang dilaksanakan di Kantor Dinas PPKBPP dan PA Kabupaten Magetan tersebut.
Acara tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi Ke-25 DWP Kabupaten Magetan.
Kepala Bidang (Kabid) Keluarga Berencana Dinas PPKBPP dan PA Magetan, Evi M.K mengatakan, pelayanan cek kesehatan gratis tersebut diikuti sekitar 1.700 peserta ibu-ibu, baik pelayanan cek kesehatan payudara maupun serviks.
“ Antusias masyarakat sangat banyak. Terbukti sudah 1.700 sekian peserta. Jadi Alhamdullilah dari sekian banyak wanita Magetan khususnya usia seksual aktif sudah melakukan pemeriksaan baik deteksi dini terkait Ca Mammae dan Ca serviks, “ kata Evi M.K, Kamis (14/11).
Dijelaskan Evi, jika ditemukan kasus penyakit saat pemeriksaan kesehatan akan dilakukan biopsi dan difasilitasi untuk konsultasi ulang dengan dokter spesialis agar ada penanganan medis lebih lanjut.
“ Kalau dilapangan ketemu sesuatu diarahkan ke biopsi langsung untuk ditindak penyakitnya. Kemudian hasilnya kita sampaikan kepada pasien secara perlahan-lahan dan kita fasilitasi untuk konsultasi ulang ke dokter spesialis terkait bagaimana baiknya tindakan selanjutnya, “ ungkapnya.
Pelaksana tugas (Plt) Dinas PPKBPP dan PA Magetan Suwito mengaku sudah ada 14 pelayanan kesehatan Papsmear dalam kurun waktu setahun terakhir, baik melalui event maupun terjun ke lapangan.
“ Pemeriksaan Papsmear di tahun ini itu di 14 Kecamatan yang bekerjasama dengan PKK dan desa, “ tegas Suwito.
Plt Kepala Dinas PPKBPP dan PA Magetan mengaku bersyukur dengan kesadaran warga Magetan yang berkenan hadir dalam pemeriksaan tersebut.
” Syukurlah tingkat kesadaran masyarakat terkait kesehatan sangat baik, karena kalau melihat yang dulu masyarakat itu malu dan tabu terkait kesehatan organ vital, “ pungkas Suwito.
Penulis : Septian Bayu