Dinkes Magetan Waspadai Nyamuk Filariasis Kaki Gajah.

Avatar photo

- Redaksi

Selasa, 22 Oktober 2024 - 19:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kaki gajah atau filariasis.

Kaki gajah atau filariasis.

MAGETAN [ Jatimnesia.com] – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan memberikan perhatian khusus dampak gigitan nyamuk pembawa Filariasis atau kaki gajah.

Penyakit menular tersebut disebabkan oleh tiga spesies cacing Filaria yaitu Wucheria Bancrofti, Brugia Malayi dan Brugia Timori yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Magetan Suwantiyo melalui Sub Koordinasi Pencegahan dan Pengendalian Pengakit Menular (P2PM) Dinkes kabupaten Magetan Agoes Yudi Purnomo memastikan jika semua jenis nyamuk dapat membawa Microfilaria atau anak cacing Filaria tersebut.

Baca Juga :  Kasat Lantas Magetan Mutasi Ke Polres Blitar.

“ Semua jenis nyamuk bisa membawa parasit mikrofilaria ini, “ ungkapnya, Selasa (22/10).

Dinkes Magetan meminta masyarakat untuk sebisa mungkin menghindari gigitan nyamuk, dengan cara memaksimalkan perlindungan diri dengan mengenakan baju atau celana panjang, memberikan olesan lotion anti nyamuk, tidur di dalam kelambu dan membersihkan genangan air disekitar lingkungan untuk memutus kembangbiak jentik nyamuk serta terapkan 3M (Menguras, Mengubur, dan Menutup).

“ Penyakit kaki gajah ini bersifat menahun, bila tidak mendapat pengobatan, akan menimbulkan kecacatan seumur hidup, misalnya berupa bengkak atau pembesaran dibeberapa anggota tubuh misalnya kaki, lengan, atau buah zakar (skrotum), “ tambah Agoes Yudi Purnomo.

Baca Juga :  Stok PMI Menipis, Karyawan RSDS Magetan Sukarela Donor Darah.

Agoes memastikan, belum ditemukan kasus penyakit kaki gajah atau Filariasis di Kabupaten Magetan selama periode dua tahun terakhir.

“ Dari tahun 2022-2024 di kabupaten magetan tidak ada kasus baik impor maupun indigenous (kasus lokal), “ pungkasnya.

Penulis : Septian Bayu

Berita Terkait

Disnakkan Magetan Bagikan Tips Pilih Hewan Kurban.
Dinkes Ngawi Dorong Puskesmas Terapkan Pelayanan Penyehatan Tradisional
Dinkes Magetan Temukan 300 Penderita TBC Dan 4.591 Suspek.
RSDS Magetan Arahkan Pasien Daftar Online.
Disbudpar Magetan Larang Masak Lontong Pakai Plastik, Ini Resiko Kesehatannya!
Kondisi Terkini 4 Korban Petasan Di Magetan.
Renovasi Poli Klinik, RSDS Magetan Libatkan Inspektorat, Bagian Hukum Hingga Kejaksaan.
Fasilitas Antar Obat Pasien RSDS Magetan.

Berita Terkait

Sabtu, 24 Mei 2025 - 11:25 WIB

Disnakkan Magetan Bagikan Tips Pilih Hewan Kurban.

Sabtu, 24 Mei 2025 - 11:18 WIB

Dinkes Ngawi Dorong Puskesmas Terapkan Pelayanan Penyehatan Tradisional

Senin, 19 Mei 2025 - 18:59 WIB

Dinkes Magetan Temukan 300 Penderita TBC Dan 4.591 Suspek.

Rabu, 30 April 2025 - 09:12 WIB

RSDS Magetan Arahkan Pasien Daftar Online.

Kamis, 24 April 2025 - 16:27 WIB

Disbudpar Magetan Larang Masak Lontong Pakai Plastik, Ini Resiko Kesehatannya!

Selasa, 8 April 2025 - 16:31 WIB

Kondisi Terkini 4 Korban Petasan Di Magetan.

Senin, 24 Maret 2025 - 11:54 WIB

Renovasi Poli Klinik, RSDS Magetan Libatkan Inspektorat, Bagian Hukum Hingga Kejaksaan.

Selasa, 25 Februari 2025 - 18:53 WIB

Fasilitas Antar Obat Pasien RSDS Magetan.

Berita Terbaru

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Pantau Ketersediaan Hewan Kurban Di Ngawi.

Ekonomi & Bisnis

Gubernur Jatim Pantau Ketersediaan Hewan Kurban Di Ngawi.

Sabtu, 24 Mei 2025 - 19:04 WIB

Wapres Gibran didampingi Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono.

NGAWI

Wapres Gibran Kunjungi Ngawi.

Sabtu, 24 Mei 2025 - 18:43 WIB

Kabid Kelembagaan dan Pengawasan Dinkop dan UM Magetan Didik Wijanarko.

Hukum & Kriminal

Kasus Koperasi MSI Magetan Tak Kunjung Selesai.

Sabtu, 24 Mei 2025 - 11:31 WIB

Kepala Disnakkan Magetan, drh. Nur Haryani

Kesehatan

Disnakkan Magetan Bagikan Tips Pilih Hewan Kurban.

Sabtu, 24 Mei 2025 - 11:25 WIB