MAGETAN [ Jatimnesia.com] – Rumah Sakit Umum Dokter Sayidiman (RSDS) Kabupaten Magetan menerapkan sistem Triase atau sistem pemilahan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) berdasarkan tingkat keparahan kondisi pasien untuk menentukan prioritas penanganan.
Triase IGD membantu petugas medis menentukan penanganan pasien prioritas, sehingga mengurangi resiko kematian dan kecacatan.
” Melalui Triase kita pilah dan kita lihat mana yang keadaannya gawat darurat atau yang biasa. Kalau yang gawat darurat responnya 0 menit masuk zona merah yang masuk skala prioritas. Yang kedua kita pilah apakah masuk zona kuning responnya 15 menit, kita lakukan asesmen ulang keluhannya, dan zona hijau yang keluhan minimal, “ kata Kepala IGD RSUD dr Sayidiman Magetan Pujo Catur Priyono, Kamis (19/6).

Dijelaskan Pujo, persepsi masyarakat jika penanganan pasien RSDS Magetan lambat adalah kurang tepat. Pasalnya merupakan proses pemilihan kegawatdaruratan bagian dari zona Triase.
” Semua biasanya difokuskan disitu. Karena nyawa kejar-kejaran di zona merah. Karena life savingnya, “ tambahnya.
Kapasitas normal IGD pada Triase sekunder meliputi 3 tempat tidur. Zona merah 4 tempat tidur, zona kuning 8 dan zona hijau ada 5 bersama tempat isolasi. Jumlah tersebut dapat ditambah misalkan dihadapkan dengan kondisi tertentu.
Dijelaskan Kepala IGD, pasien yang sedang dirawat tidak serta merata diijinkan untuk pindah kamar. Namun harus dilakukan observasi dan pendataan setiap perkembangan kesehatan pasien.
“ Intinya pasien harus memiliki kondisi stabil. Kita butuh observasi ketat bahwa pasien ini telah aman untuk pulang, rawat jalan, transfer ke belakang. Kuncinya Aman pasien dulu, bukan masalah datang duluan pindah duluan,” pungkasnya.
Penulis : septian bayu