PACITAN [ Jatimnesia.com] – Kabupaten Pacitan akan menggelar Festival Rawat Jagat, Sabtu ( 21/9).
Festival budaya ini bertujuan melestarikan seni dan tradisi di Pacitan, menjaga alam, lingkungan, serta untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat (UMKM).
Ketua Konsorsium Kangen Pacitan Abdilah Yusuf mengatakan bahwa kebudayaan rawat jagad selain menjadi agenda setiap tahun tentunya bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
” Menurut kami Pacitan perlu mencuri perhatian, dengan cara mengadakan event kebudayaan seperti rawat jagat ini dengan harapan banyak orang datang ke Pacitan yang secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat,” kata Abdillah Yusuf, Jumat (20/9).
Rawat Jagat 2024 ini mengusung tema ” Eleng Lan Waspodho”, tema tersebut memiliki makna sebagai upaya untuk mengajak semua Pacitan untuk selalu menjaga keamanan, keharmonisan kehidupan, menjaga alam dan lingkungan serta waspada dengan segala kemungkinan ancaman bencana baik alam maupun sosial.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengapresiasi festival Rawat Jagat dengan semangat gotong-royong dan melibatkan berbagai lapisan masyarakat.
” Kami sangat memberikan apresiasi atas konsistensi konsorsium Kangen Pacitan menyelenggarakan kegiatan Rawat Jagat sebagai sarana pelestarian seni, tradisi, dan budaya di Pacitan.” Kata Indrata Nur Bayuaji.
Perlu diketahui bahwa salah satu hal yang menarik dari rawat jagat 2024 ini adalah adalah menghidupkan kembali seni tradisi yang jarang dipertunjukan, berupa tari keling dari dusun Batu Lapak, Kali Pelus yang hampir punah. Tari keling ini akan ditampilkan dalam rawat jagat.
Bupati Pacitan itu juga menyatakan bahwa rawat jagat merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan karunianya bagi bumi Pacitan. Iaberharap kegiatan Rawat Jagat bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat melalui keterlibatan berbagai usaha kecil dan menengah dalam kegiatan rawat jagat.
” Pokoknya silahkan datang ke Pacitan tanggal 21/9 dan selamat menikmati aneka seni pertunjukan dan tradisi kami,” pungkas pria yang akrab disapa Mas Aji.
Penulis : Apriyanto