MAGETAN [ Jatimnesia.com] – Pasangan Calon Kepala Daerah (Cakada) Kabupaten Magetan Nomor urut 01, Nanik Endang Rusminiarti dan Suyatni Priasmoro (NIAT) berkomitmen mengedapankan azas Transparasi dalam menjalankan Pemerintahan Kabupaten Magetan periode 2024-2029.
Paslon NIAT menilai, konsep Keterbukaan Informasi Publik ( KIP) akan membawa dampak positif untuk Kabupaten Magetan, karena akan diawasi oleh semua pihak.
” Keterbukaan harus dikembangkan. Dengan Keterbukaan yang luas akan menimbulkan umpan balik yang produktif, akan muncul pengawasan yang sifatnya luas, melalui media sosial, media masyarakat, media pers, dengan pengawasan yang luas itu akan mempersempit ruang korupsi, ruang kolusi , ruang pungli dan hal – hal yang tidak baik,” kata Cawabup Magetan Suyatni Priasmoro.
Dicontohkan Suyatni, dalam proses pengisian jabatan dilingkup Pemkab Magetan diharamkan adanya praktik jual beli jabatan demi keuntungan pribadi oknum – oknum tertentu.
” Dalam hal pengisian jabatan tidak boleh ada jual beli itu kuncinya. Karena akan menimbulkan efek karambol yang luar biasa terhadap kemungkinan atau potensi KKN,” beber Kang Suyat.
Kang Suyatni juga menegaskan fungsi lain seorang pimpinan selain Nahkoda Pemerintahan juga sebagai Suri Teladan bawahan agar dijadikan role model dalam menjalankan tugas sebagai pesuruh rakyat.
” Pemimpin harus menjadi suri teladan karena ada ungkapan ikan busuk itu dari kepala, makanya harus bisa memberikan pendidikan yang baik kepada bawahanya, bahwa ini tidak baik dan sebagainya,” ungkap Cawabup Magetan.
Pasangan Cabup Magetan Bunda Nanik Sumantri tersebut juga meminta pemanfaatan maksimal teknologi dalam pelayanan kepada masyarakat, agar tidak terjadi potensi perbuatan yang tidak baik.
” Dalam prosedur pelayanan publik harus dipikirkan prosedur yang sederhana. Manfaatkan Teknologi hindari kontak – kontak person yang potensi menimbulkan dampak tidal baik,” ujar mantan Anggota DPRD Propinsi Jawa Timur 2019-2024 tersebut.
Nanik Sumantri dan Suyatni optimis, jika konsep KIP dijalankan dengan benar, pembentukan karakter yang baik untuk Magetan akan berhasil.
” Jika itu semua dilaksanakan, saya kira sistem perbaikan, sekaligus pendidikan karakter yang baik membangun birokrasi yang sehat, membangun birokrasi yang produktif, terutama tadi pengisian jabatan harus diletakan pada meritokrasi, yang berdedikasi dan berprestasi harus dikasih kesempatan yang utama bukan karena soal KKN,” pungkas Kang Suyatni.